Sun Ce, pemimpin daerah selatan membunuh Yu Ji
Anak bermata Hijau mempertahankan dataran selatan
Sun Ce sedikit demi sedikit menjadi pemimpin di daerah selatan sungai
besar. Pada Thn ke 4 masa pemerintahan Jian An (Thn 199 M), dia mengambil
Lu Jiang dengan mengalahkan gubernur Liu Xu. Di mengirim Yu Fan untuk meminta gubernur Yu Zhang yg bernama Hua Xin untuk menyerah dan dia pun menyerah. Oleh sebab itu akhirnya daerah kekuasaan Sun Ce makin meluas dan dia dengan berani mengirim berita keibu kota mengenai kesuksesan militernya. Dia mengirimkan pesan pada kaisar melalui Zhang Hong.
Cao2x melihat bahwa Sun Ce adalah lawan yang kuat dan dia berkata,
" Dia adalah Singa yang sulit ditaklukkan."
Lalu Cao2x menikahkan keponakannya, putri dari cao ren kepada Sun Kuang yg merupakan adik paling kecil dari Sun Ce, hal ini menyebabkan kedua keluarga itu bersatu karena pernikahan. Cao2x juga memberi jabatan pada Zhang Hong sehingga dia harus tetap berada di ibu kota
Lalu Sun Ce meminta jabatan Panglima Besar, salah satu jabatan plg tertinggi di dalam struktur militer kekaisaran. Tetapi Cao2x mencegah ambisinya dan Sun Ce dengan berat hati menyimpan ambisi ini untuk sementara. Dengan segera pikiran sun ce berubah ingin menyerang Cao2x.
Pada saat ini Gubernur WuJun yang bernama Xu Gong mengirim pesan rahasia
kepada cao2x yg isinya ingin menjebak sun ce supaya pergi ke ibukota dan
diberikan jabatan agar tetap berada disana sehingga daerah selatan bisa lepas darinya.
Tetapi utusan yang membawa surat ini tertangkap di sungai besar dan dikirm pada sun ce yg segera menghukum mati utusan itu. Lalu Sun Ce membuat siasat mengundang Xu Gong untuk meminta nasehat. Xu Gong yang tdk curiga datang.
Sun Ce mengeluarkan surat rahasia itu dan berkata, "Jadi kau ingin mengirim aku ke tanah kematian ??"
Dan segera prajurit yang bersembunyi keluar dan menjerat leher Xu Gong. Keluarga Xu Gong segera kabur tetapi 3 dari mereka bersumpah akan membalaskan dendan Xu Gong jika mereka mendapatkan kesempatan untuk menyerang Sun Ce.
Suatu hari Sun Ce sedang berburu di bukit sebelah barat dari Kota Dantu. Seekor rusa terlihat sedang berlari dan sun ce mengejarnya dan mengikutinya sampai jauh kedalam hutan. Tiba2x dia bertemu dengan 3 orang yang berdiri diantara pepohonan itu, mereka bersenjata lengkap. Dia cukup terkejut dan menanyai siapakah mereka.
"Kami berasal dari pasukan Han Dang dan sedang berburu rusa." Jawab Mereka.
Lalu Sun Ce yg percaya segera melanjutkan perjalanan. Tetapi baru saja dia berbalik, salah seorang dari prajurit2x itu menusuknya di paha dengan sebuah tombak. Sun Ce segera mengeluarkan pedang dan menerjang maju serta berusaha membunuh orang2x itu. Tetapi tiba2x batang pedangnya terlepas dan dia hanya memegang tungkai pedangnya saja. Salah satu prajurit itu segera mengeluarkan busurnya dan memanah sun ce dan dia mengenai Sun Ce di pipinya. Sun Ce mencabut panah itu dan menembakannya pada yang memanahnya, tembakannya tepat dan langsung menjatuhkan salah satu orang yang mencoba membunuhnya. Tetapi dua orang lainnya masih berusaha segera membuatnya jatuh dari kuda dengan tombak mereka. "Kami ada adalah orang2x Xu Gong yg akan membalaskan dendamnya !!!"
Sun Ce lalu paham apa yg terjadi. Tetapi dia tidak mempunyai senjata selain busur panahnya untuk melawan mereka. Dia mencoba untuk kabur dan menahan mereka dengan busur panahnya. Tetapi pertarungan itu mulai berjalan tidak seimbang karena sun ce dan kudanya yang sudah terluka parah di seluruh badannya. Tetapi pada saat2x genting itu, Cheng Pu dan beberapa bawahan lainnya tiba disana dan segera mereka mencincang para pembunuh itu sampai tak berbentuk.
Tetapi Sun Ce sudah sangat terluka parah. Dari wajahnya darah mengalir tiada berhenti dan beberapa luka di badanya sangatlah parah. Mereka semua mengoyak jubahnya dan mengikat luka2x itu supaya sun ce tidak mati kehabisan darah, lalu mereka membawanya kembali ke rumah.
Setelah sampai di rumah, para bawahan Sun Ce segera mencari tabib terkenal Hua Tuo, tetapi dia sedang pergi jauh dan tidak bisa ditemukan. Mereka hanya menemukan salah satu murid dari hua tuo yang akhirnya dibawa serta dan Sun Ce dirawat oleh dirinya.
"Anak panah itu beracun," Kata Tabib muda itu, "Dan racunnya telah merembes dalam sekali. Akan diperlukan 100 hari beristirahat sebelum bahaya berlalu. Tetapi jika kau emosi atau marah, luka itu tidak akan sembuh."
Sifat Sun Ce sangatlah tidak sabaran dan mudah marah, dan tampaknya karena sifatnay ini maka kesembuhannya akan lama. Tetapi dia tetap diam saja dirumahnya selama 20 dari 100 hari yang diperintahkan. Lalu datang Zhang Hong dari ibu kota dan Sun Ce memaksa bertemu dan menanyai dia.
"Cao2x takut padamu tuanku, dia sangat takut." Kata Zhang Hong, "Dan para penasehatnya sangat menghormati dirimu, semua kecuali Guo Jia."
"Apa yang Guo Jia katakan ?" Tanya Sun Ce yang sedang terluka itu.
Zhang Hong tidak berani berkata apa2x karena takut nanti Sun Ce akan marah. Tetapi sun ce memerintahkan Zhang Hong untuk menceritakan. Jadi Zhang hong akhirnya terpaksa berkata sebenarnya.
Dia berkata, "Guo Jia berkata pada cao2x bahwa dia tidak perlu takut padamu, kau masih terlalu muda dan belum matang, hanya seorang bocah bodoh yang sutu hari akan mati ditangan orang kejam."
Hal ini memprovokasi Sun Ce dan dia tidak bisa lagi menahan amarahnya.
"Si Bodoh itu, berani sekali dia berkata seperti itu !!!!" Hardik Sun Ce, "Aku akan Mengambil Xu Chang dari cao2x, aku bersumpah."
Dia tidak lagi memikirkan kesehatannya. Walaupun dia sedang sakit, dia memerintahkan persiapan untuk ekspedisi berikutnya dengan segea. Mereka semua memohon padanya untuk memabatalkan rencana ini, dan mengingatkan kepadanya apa yang tabib perintahkan dan memintanya untuk istirahat.
"Kau membahayakan kesehatanmu yang tidak ternilai harganya itu, tuanku." Kata Zhang Zhao.
Lalu tibalah Chen Zhen, utusan dari Yuan Shao dan Sun Ce memerintahkannya agar dibawa kehadapannya.
Dia berkata, "Tuanku ingin bersekutu denganmu untuk menyerang cao2x."
Usul itu kebetulan sesuai dengan hati sun ce. Dengan segera dia memanggil para penasehatnya dan para bawahannya untuk berdiskusi dalam sebuah perjamuan besar. Sementara hal ini berlangsung, Sun Ce memperhatikan banyak dari bawahannya sedang berbisik satu sama lainnya dan mereka segera keluar dari ruang perjamuan. Dia tidak dapat mengerti apa yang terjadi dan memanggil bebeapa pelayan dan pengawal dan bertanya apa yang terjadi.
Mereka berkata, " Petapa Suci Yu Ji sedang lewat daerah ini dan para pejabat telah keluar untuk memberi hormat padanya."
Sun Ce berdiri dari tempatnya dan pergi utnuk melihat orang itu. Dia melihat seorang pendeta tao dengan pakaian berwarna keputihan dan berjalan membawa tongkat di tengah jalan, sementara orang2x di pinggir jalan membakar sesajen dan bersujud memberi hormat.
"Penyihir macam apa orang ini ? Bawalah dia kemari !!" Perintah Sun Ce.
"Ini adalah Yu Ji, " Kata pelayan yang membawanya. "Dia hidup di timur dan pergi serta kembali membagikan jimat dan obat. Dia menyembuhkan banyak orang seperti yang semua orang katakan kepadamu dan mereka berkata bahwa dia adala orang suci. Mohon tuanku tidak bersikap kasar kepadanya."
Hal ini malah membuat Sun Ce tambah marah, dia memerintahkan mereka untuk segera menangkapnya segera, yg membangkan akan dihukum. Karena terpaksa para prajurit menangkapnya dan membawa Yu Ji kehadapan Sun Ce.
"Kau orang gila !! Berani benar kau membuat rakyat menyembah setan ?" Kata Sun Ce.
"Aku hanyalah seorang pendeta dari gunung Lang Ye. Lebih dari 50 thn yang lalu ketika aku mengambil kayu di hutan, aku menemukan didekat Mata Air Yang Qu sebuah buku berjudul 'Jalan Kedamaian' . Buku itu berisi lebih dari 100 lebih bab yang mengajarkan padaku bagaimana caranya mengobati penyakit manusia. Karena hal ini aku mengabdikan diriku untuk menyebarkan ajaran ini dan menyelamatkan umat manusia. Aku tidak pernah mengambil apapun dari penduduk. Bagaimana kau mengatakan padaku aku menghasut penduduk untuk melakukan sesuatu yang jahat ?"
"Kau bilang kau tidak mengambil apapun. Darimana datangnya pakaianmu dan makananmu ? Sebenarnya kau adalah salah satu pemberontak jubah kuning itu dan kau akan melakukan kejahatan jika dibiarkan hidup."
Lalu Sun Ce berkata pada pengawalnya, "Bawa dia pergi dan penggal dia."
"Aku katakan padamu, aku akan membunuh penyihir ini seperti aku membunuh hewan ternak."
Para pejabat lainnya juga ikut mencegah, bahkan tamu kehormatannya pun ikut mencegah. Tetapi Sun Ce menolak dan dia memerintahkan Yu Jin untuk dijebloskan dalam penjara.
Perjamuan berakhir dan Chen Zhen pergi ke tempat peristirahatan yang telah disediakannya. Sun Ce juga kembali ke kediamannya.
Perlakuannya pada pendeta Tao itu menjadi topik pembicaraan utama dan segera sampai pada telinga ibunya.
Lady Wu segera meminta anaknya menemuinya dan berkata padanya, "Mereka mengatakan padaku bahwa kau menaruh Yu Ji di penjara. Dia itu telah menyembuhkan banyak orang sakit dan rakyat kecil menghormati dia sebagai orang suci. Jangan sakuti dia !"
"Dia hanyalah seorang penyihir yang menggunakan sihirnya untuk mempengaruhi rakyat. Dia harus dihukum mati," Jawab Sun Ce.
Lady Wu memaksanya untuk mengikuti sarannya tetapi sun ce tetap menolak.
"Jangan dengarkan kabar burung yang beredar, ibu." Kata Sun Ce, "Aku akan memutuskan masalah ini."
Sun Ce pergi ke penjara Yu Ji untuk menginterogasinya. Sekarang kepala penjara sangat menghormati Yu Ji dan memiliki keyakinan atas kekuatan Yu Ji ini. Dia bersikap sangat baik pada Yu Ji dan memberinya makannan dan membersihkan tempatnay setiap hari. Dia juga memberikan pakaian bersih setiap hari dan terkadang tidak membiarkan Yu Jin berada dalam sel. Ketika Sun Ce ingin datang mereka segera mengembalikan Yu Jin kedalam penjara dan memberinya pakaian kotor.
Sun Ce mendengar mengenai hal ini dan menghukum kepala penjara itu dan memerintahkan Yu Ji unutk disiksa setiap hari. Zhang Zhao dan yang lainnya karena kasihan membuat petisi untuk diserahkan pada Sun Ce dan mereka meminta mengantikan hukuman bagi Yu Ji.
Sun Ce berkata pada mereka, "Tuan2x, Kalian adalah pelajar2x terkenal, tetapi kenapa kalian tidak mengerti maksud hal ini ? Sebelumnya dia Jiao Zhou , Pelindung kekaisara wilayah itu yang bernama Zhang Jing dipengaruhi dan mempercayai hal2x mistis seperti ini. Dia menggunakan ikat kepala berwarna merah dan mengatakan bahwa dirinya bisa menjamin kemenangan dalam pertempuran. Tetapi dia akhirnya terbunuh oleh musuh. Dia mempercayai hal2x gaib yang akhirnya menyebabkannya jatuh pada kehancuran. Tidak ada hal2x gaib itu. Aku akan menghukum mati orang ini untuk menghentikan pengaruh buruk ini pada rakyat."
Lu Fan menyela dan berkata, "Aku mengetahui Yu Ji ini dapat mengubah cuaca. Sekarng sangat kering didaerah ini, mengapa tidak meminta dia berdoa agar hujan turun sebagai pembuktian."
"Kita akan lihat seberapa hebatnyakah dia." Kata Sun Ce.
Segera dia membawa tawanannya itu dan melepaskan ikatannya dan mengirim dia keatas altar untuk memanggil hujan.
Yu Ji menyiapkan segala sesuatunya seperti yang diperintahkan kepadanya. Dia pertama mandi dahulu lalu memakai pakaian bersih. Setelah itu dia mengikat pinggannya dengan seutas tali dan berbaring di bawah terik matahari. Rakyat datang berbondong-bondong untuk melihat dirinya.
Kata Yu Ji, "Aku akan berdoa untuk menurunkan hujan setinggi 90 cm demi kepentingan rakyat, walaupun begitu aku tidak akan lolos dari kematian."
Rakyat berkata, "Tetapi jika doamu berhasil maka tuan kami akan percaya pada kekuatanmu."
"Akhir Takdirku sudah datang menjemput dan tidak ada jalan lain buatku."
Sun Ce datang mendekat dan mengumumkan jika hujan tidak turun sampai tengah hari, dia akan membakar pendeta itu. Dan untuk memastikan hal ini dia memerintahkan pengawal menyiapkan tempat pembakaran.
ketika hari mendekati tengah hari, angin kencang bertiup dan awan berkumpul dari segala penjuru tetapi tidak ada hujan.
"Ini sudah dekat tengah hari." Kata Sun Ce, "Awan bukanlah tanda akan hujan. Dia hanyalah seorang penipu."
Sun Ce memerintahkan pengawalnya menempatkan Yu Ji dalam tempat pembakaran dan dia memerintahkan menaruh banyak2x kayu kering disekelilingnya dan membakarnya. Lalapan api segera membesar. Lalu tampak dilangit awan gelap muncul, diikuti denan petir dan kilat. Langit serasa berguncang dan kilat saling sambar menyambar di segala penjuru langit. Dan hujanpun turun. Segera saja jalanan menjadi sungai dan rawa2x. Dan seperti yang diramalkan Yu Ji tingginya tepat 90 cm.
Yu Ji yang tetap terbaring di tengah tumpukan kayu itu, berteriak dengan suara keras, "Awan dan Angin !!! hentikanlah Hujan dan biarkan Matahari bersinar !"
Segera para pejabat dan rakyat membantu pendeta itu turun, melepaskan ikatannya dan bersujud padanya untuk hujan yang menyirami sawah mereka itu.
Tetapi Sun Ce yang dipenuhi amarah melihat para bawahan dan rakyat berkumpul dan bersujud walaupun tanah sedang banjir dan membasahi pakaian mereka.
"Hujan ataupun terang adalah gejala alam, dan penyihir ini kebetulan saja berdoa pada saat yang tepat. Kenapa kalian bingung sekali soal ini ?" Kata Dia.
Lalu dia mengeluarkan pedangnya dan memerintahkan pengawalnya untuk membunuh pendeta tao itu. Mereka semua memohon agar sun ce menarik perintahnya.
"Kalian ingin mengikuti pemberontak !!!" Teriak Sun Ce.
Para bawahannya tidak berani mendekat karena tuannay sedang marah besar itu, mereak hanya terdiam dan tidak bertindak apa2x ketika algojo menangkap Yu Ji dan memenggalnya.
Ketika kepala Yu Ji jatuh ketanah, mereka melihat kepulan asap hitam pergi kearah timur laut tempat gunung lang ye berada.
Mayat itu dipertontonkan di pasar sebagai tanda peringatan kepada para tukang sihir dan ahli2x tenung. Malam itu datang badai yagn dahsyat dan ketika telah mereda waktu matahari mulai terbit, mereka tidak melihat mayat Yu Ji. Pengawal melaporkan hal ini dan Sun Ce dengan marahnya memerintahkan agar para pengawal itu dihukum mati. Tetapi ketika dia memerintahkan itu dia melihat Yu Ji berjalan mendatanginya. Sun Ce mengeluarkan pedangnya dan menerjang kedepan utnuk menyerang Penampakan itu, tetapi dia pingsan dan jatuh ketanah.
Mereka membawanya keruangannya dan segera dia sadar.
Ibunya, lady wu datang dan berkata, "Anakku, kau telah salah membunuh orang suci dan sekarang inilah ganjaranmu."
"Ibu, ketika aku masih kecil. Aku pergi dengan ayah kemedan perang, dimana orang dapat terbunuh seperti memotong rumput. Tidak ada balasan dari perbuatan seperti itu. Aku telah menghukum mati orang ini yang artinya telah menghilangkan kejahatan dari dunia. Dari mana ganjaran ini datang jika begitu ?"
"Hal ini datang dari keinginan untuk keyakinan," Jawab ibunya, "Sekarang kau harus menyingkirkan nasib buruk ini dengan melakukan perbuatan mulia."
"Takdirku tergantung langit. Penyihir tidak akan dapat melukaiku jadi mengapa aku harus menghindari sesuatu ?"
Ibunya melihat tidak ada gunanya mempengaruhi anaknya tetapi dia memerintahkan pengawal2xnya untuk melakukan perbuatan baik secara diam2x agar anaknya bisa terhindar dari nasib buruk.
Malam itu, ketika Sun Ce sedang tiduran didalam ruangannya dia merasakan angin dingin yang memadamkan lilin lampunya, walaupun dengan segera dia menyalakannya lagi dan dia melihat Yu Ji berdiri di samping ranjangnya.
Sun Ce berkata, "Aku adalah musuh abadi dari para penyihir dan aku akan membersihkan dunia dari hal2x yang berbau sihir. Kau adalah roh dan berani sekali kau mendekatiku !!!"
Dia segera mengambil pedangnya yang tergantung diatas ranjangnya dan dia berusaha menebas Yu Jin, tetapi tiba2x Yu Jin menghilang. Ketika ibunya mendengar cerita ini, dia bersedih sekali. Sun Ce, walaupun sedang sakit segera menemui ibunya dan berusaha menenangkan hatinya.
Ibunya berkata, " Guru besar konfusius berkata 'Para Roh memiliki kekuatan besar sekali dan dapat menunjukan kekuatan yang ada padanya. Doa telah dibuat agar para roh dunia atas dan bawah dapat hidup berdampingan dengan kita.'; Kau harus memiliki keyakinan atas hal ini. Kau telah berdosa membunuh Yu Ji, dan pembalasan darinya adalah pasti. Aku telah mengirim utusan untuk melakukan sembahyang di kuil "GIOK MURNI" dan kau harus pergi kesana untuk berdoa. Semoga segala sesuatunya berjalan baik2x saja."
Sun Ce tidak dapat melawan perintah dari ibunyam lalu dia dengan keadaan masih sakit mengumpulkan kekuataanya untuk melakukan perjalanan dengan menggunakanan tandu. Sesampainya di biara itu, seorang pendeta menerimanya dengan hormat dan memohonya untuk menyalakan dupa. Dia melakukan itu tetapi tidak mengucapkan terima kasih. Tiba2x asap dari dupanya mengumpul ditengah dan membentuk payung dan diatasnya duduklah Yu Ji.
Sun Ce langsung memaki-maki dan pergi dari biara itu. Ketika Dia sampai di gerbang kuil, dengan terkejutnya Yu Ji berdiri disana dan menatapnya marah.
"Apakah kalian melihat penyihir itu ?" Kata dia kepada orang2x disekitarnya.
Mereka berkata tidak melihat apapun. Lalu dengan marahnay dia mengambil pedangnya dan berjalan kearah gerbang serta mau menebas Yu Ji. Pedang itu mengenai salah satu pengawalnya yg langsung mati. Sun Ce mengatakan pada mereka untuk menguburkan orang itu. Tetapi ketika dia berjalan di halaman, dia melihat Yu Ji sedang berjalan menghampirinya.
"Kuil Ini tidak lebih dari tempat berkumpulnya para penyihir dan tukang tenung." Kata Sun ce.
Segera dia duduk didepan kuil itu dan memerintahkan 500 prajuritnya untuk meruntuhkan tempat itu. Mereka pergi ke atap untuk mecabuti genteng kuil itu, Sun Ce melihat Yu Ji berdiri diatas pilar utama. Lebih marah dari sebelumnya, Sun ce memerintahkan para pendeta untuk keluar dari tempat itu dan dia membakar tempat itu. Para prajurit melaksanakan perintahnya dan ketika api membubung tinggi, Sun Ce melihat Yu Ji berdiri di kobaran api itu.
Sun Ce kembali kerumah setelah itu, kemarahannya bertambah setelah dia melihat Yu Jin sedang berdiri dipintu gerbang rumahnya. Dia tidak mau masuk teapi mengumpulkan tentaranya dan pergi kekemahnya di luar tembok kota. Dan disana dia mengumpulkan para pejabat dan bawahannya untuk bertemu dan membicarakan masalah bergabung dengan Yuan Shao dan menyerang cao2x.
Mereka berkumpul, tetapi mereka mencoba memohon padanya agar memikirkan lagi kesehatannya. Malam itu ketika dia berada dikemah, dia melihat Yu Ji lagi. Sun Ce segara marah pada penampakan itu dan memaki-makinya.
Keesokan harinya ibunya memanggilnya kedalam kota dan dia pergi kesana. Ibunya terkejut dengan perubahan penampilan Sun Ce. Dia tampak sangat lusuh dan keletihan. Ibunya menangis.
"Anakku !" Kata Ibunya, "Betapa tidak terurusnya dirimu itu !"
Dia memeritnahkan agar dibawakan cermin besar dan dia melihat dirinya sendiri. Dia sangat lusuh dan kurus sekali sehingga dia sendiri hampir ketakutan dan berkata, "Bagaimana aku dapat terlihat begini buruknya ?"
Ketika dia berbicara, Yu Ji tampak di cermin. Sun Ce segera menyerang cermin itu. Lalu lukanya yang baru 1/2 sembuh itu terbuka lagi dan dia pingsan.
Dia dibantu dan dipapah kedalam ruangannya. Ketika dia sadar, dia berkata, "Ini adalah akhirku. Aku akan mati."
Dia memanggil Zhang Zhao dan para pemimpin lainnya serta adiknya yang tertua, Sun Quan dan mereka semua berkumpul diruangannya.
Di lalu memberikan mereka perintah terakhirnya dan berkata, "Dalam masa kekaisaran yang kacau ini, daerah kekuasaan Wu dan Yue dengan 3 sungainya dan sumber daya alamnya mempunyai masa depan yang cerah. Kau, Zhang Zhao harus mendampingi adikku."
Lalu Berkatalah Sun Ce menyerahkan stempel penugasannya kepada Sun Quan dan berkata, "Untuk menggunakan kekuatan dari Wu dan menguasai faksi2x yang lain dan mendapatkan seluruh kekaisaran, kau tidak sepandai aku. Tetapi dalam mendapatkan dukungan orang2x bijak dan mempercayakan penugasan kepada mereka yang mampu serta mencari orang2x hebat untuk mempertahankan daerah ini, aku tidak dapat disamakan dengan dirimu. Ingatlah apa yang telah diusahakan dan dikerjakan ayah kita dan apa yang telah ku menangkan untuk kita miliki. Dan jagalah semua hal itu dengan nyawamu."
Sun Quan segera menangis dan berlutut menerima stempel itu, dan Sun Ce yang sekarat itu sekarang berkata pada ibunya, "Ibu, Hari2xku segera berakhir dan aku tidak akan dapat lagi melayani ibuku. Aku telah memberikan stempel kekuasaan ini kepada adikku dan aku percaya kau juga akan menasehatinya siang dan malam dan memastikan bahwa dia dapat melaksanakan tugasnya untuk mengemban tugas luhur."
"Adikmu harus menanggung beban yang berat ini dalam usianya yang masih sangat muda." Kata Ibunya yang jg menangis, "Aku tidak tahu apa yang akan terjadi kemudian."
"Dia jauh lebih mampu dalam tugasnya untuk memerintah negara. Jika ada masalah urusan internal maka mintalah nasehat Zhang Zhao, Unutk urusan masalah external maka kau harus mencari Zhou Yu. Untuk urusan angkatan bersenjata mungkin dia kurang mampu tapi aku mempercayakannya pada Cheng Pu dan Huang Gai. Sayang Zhou Yu tidak hadir disini, aku tidak dapat memberikan perintah kepadanya secara langsung."
Kepada adiknya Sun Ce berkata, "Ketika aku pergi, kau harus membantu adik2xmu yang lainnya. Jika ada masalah terjadi dalam keluarga, biarkan orang lain yang menghukumnya dan jangan biarkan abunya bercampur dengan abu para leluhur kita didalam makam keluarga."
Sun Quan menangis mendengar kata2x ini.
Lalu dia memanggil istrinya, Lady Qiao, "Sayangnya kita harus berpisah sementara masih banyak hal yang belum kita lakukan. Kau harus menjaga ibuku. Kakamu akan datang untuk menemuimu dan aku bisa minta dia untuk memberitahu suaminya, Zhou Yu untuk membantu adikku dalam segala urusan. Mintalah padanya untuk menjaga jalan adikku agar dia dapat memimpin Wu dan menguasai kekaisaran suatu hari nanti. Aku menyerahkan masa depan Wu padanya, hanya dia yang mampu dan kupercaya untuk hal ini."
Setelah selesai berkata seperti itu, Luka Sun Ce yang terbuka mengeluarkan darah lagi dan dia mengerang kesakitan serta tak lama kemudian dia meninggal dunia dan menghembuskan napasnya yang terakhir. Ketika dia meninggal dia baru berusia 26 thn.
Sun Quan langsung menangis dipinggir ranjang kakaknya itu.
"Ini bukanlah waktunya untuk berduka," Kata Zhang Zhao, "Pertama kita harus mengurus pemakaman kakakmu dan mengatur pemerintahan agar hal2x yg tidak diinginkan tidak terjadi."
Kemudian Sun Quan segera menghentikan tangisnya dan menyeka air matanya. Urusan pemakaman dipercayakan pada Sun Jing dan Zhang Zhao membawa Sun Quan ke ruang utama untuk menerima selamat dari para bawahannya.
Sun Quan memiliki rahang yang kokok berbentuk kota dan mulut yang besar, dia mempunyai mata berwarna hijau dan janggut berwarna keunguan.
Sebelumnya ketika menteri Liu Wan mengunjungi Wu dan bertamu kepada keluarga Sun, dia berkata ," Aku telah melihat mereka semua, dan semuanya adalah anak2x yang pintar dan sangat hebat. Tetapi tidak ada diantara mereka yang memiliki keberuntungan yang hebat untuk memimpin negara. Hanya anak kedua ini, Sun Quan, dia mempunyai wajah seorang pemikir. Perawakannya sangat luar biasa dan dia dia bewajah seperti seseorang yang akan mendapat kehormatan yang besar."
Ketika Sun Quan mengantikan Kakaknya, masih ada beberapa hal yang perlu diurus. Segera Zhou Yu tiba di Wu Jun.
Sun Quan segera menerima dia dengan hormat dan berkata, "Sekarang aku tidak perlu khawatir karena kakak Zhou telah tiba". Sun Quan memanggilnya kakak karena dia adalah saudara angkat dari Sun Ce.
Zhou Yu yang sedang dikirim untuk mempertahankan Ba Qiu lalu mendengar berita mengenai Sun Ce yang terluka, dia berpikir untuk segera menemui Sun Ce. Tetapi Sun Ce telah meninggal sebelum Zhou Yu dapat tiba. Dia segera datang ke upacara Pemakaman itu.
Ketika Zhou Yu datang untuk berduka didepan peti mati Sun Ce, Lady Wu, ibu dari Sun Ce keluar menemuinya untuk memberitahukan pesan dan perintah terakhir anaknya itu.
Ketika dia selesai membacakannya, Zhou Yu bersujud ketanah dan berkata, "Aku akan menggunakan seluruh kemapuanku yang tidak seberapa ini untuk memenuhi permintaan itu sampai habis nyawaku !"
Segera setelah Sun Quan datang dan menerima hormat dari Zhou Yu dia berkata, "Aku harap kau tidak melupakan apa yang telah diperintahkan kakakku kepadamu."
Zhou Yu bersujud dan berkata, "Aku akan mati menderita dan masuk neraka terdalam apabila aku melupakan hal itu."
"Bagaimana cara terbaik aku dapat mengemban tugas ini yang mana diwariskan padaku dari ayah dan kakakku ?"
"Dia yang memenangkan hati rakyat akan makmur. Dia yang kehilangannya akan jatuh. Rencana awalmu harus mencari orang2x dengan kemampuan dan ambisi tinggi dan mempunyai visi yang jauh. Dan setelah itu kau dapat membuat pondasi yang kokoh."
"Kakakku memintaku meminta saran Zhang Zhao untuk urusan adminstrasi internal dan saranmu untuk urusan luar." Kata Sun Quan.
"Zhang Zhao sangat bijaksana dan penuh pengertian, dia cocok untuk tugas itu. Aku tidaklah memiliki kemampuan apapun, tetapi aku merekomendasikan Lu Su, seorang yang berasal dari LinHuai. Orang ini memiliki banyak strategi dan didalam dirinya tersimpan banyak taktik2x perang. Dia kehilangan ayahnya dalam awal hidupnya dan telah menjadi anak berbakti menjaga ibunya. Keluarganya sangat kaya dan terkenal selalu berderma bagi yang membutuhkan. Ketika aku berada di Jun Chaom aku memimpin beberapa ratus prajurit melintas Lin Huai. Kami kekurangan beras, mendengar keluarga Lu mempunyai dua lumbung beras disana yg masing2x berisi 3000 karung. Aku pergi untuk meminta bantuan. Lu Su segera menunjuk salah satu lumbung dan berkata 'Ambilah itu semua sebagai hadiah', Dia sungguh seorang baik yang dermawan."
"Dia sangat menyukai permainan pedang dan memanah diatas kuda. Dia tinggal di Que. Neneknya meninggal ketika dia disana dan dia pergi untuk menguburkannya di Dong Cheng. Dan kemudian temannya , Liu Zi Yang berharap dia mau ikut ke Chao Hu dan berkerja pada Zheng Bao. Tetapi dai menolak untuk ikut. Kau harus segera mengundangnya kemari secepatnya."
Sun Quan segera meminta Zhou Yu untuk berusaha meminta dia berkerja padanya dan Zhou Yu segera pergi. Ketika bertemu Lu Su Zhou Yu langsung bercerita pada Lu Su mengenai maksud kedatangannya.
Lu Su berkata, "Aku telah diminta oleh Liu Zi yang untuk pergi ke Chao Hu dan aku sedang akan berangkat kesana."
Kata Zhao Yu, "Dahulu Ma Yuan pernah berkata pada Liu Xiu, 'Ini adalah jaman dimana tidak hanay kaisar memilih menterinya, tetapi juga menteri memilih kaisarnya'. Sekarang Jendral Sun Quanku sedang mencari orng2x berbakat dan bijak serta memberi mereka kedudukan dan posisi. Dia mempunyai daerah kekuasaan yang luas dan jg rencana besar. Jika kau mau datanglah ke dataran selatan karena menurutku itu adalah hal yang terbaik untuk dilakukan."
Lu Su akhirnya mau pergi dengan Zhou Yu dan bertemu Sun Quan yang memperlakukannya dengan sanga baik dan hormat, dan dengan dia, Sun Quan banyak membicarakan masalah2x pemerintahan. Pertemuan itu terbukti sangat menarik sehingga mereka berbicara sepanjang hari dan tidak merasa kelelahan.
Suatu hari Sun Quan mengajak Lu Su makam malam bersamanya. Mereka duduk sampai larut malam dan akhirnya tidur di tempat yang sama seperti layaknya teman dekat saja.
Pada malam itu Sun Quan berkata kepada Lu Su, "Dinasti sedang mengalami keruntuhan dan segala sesuatunya tidak pasti. Aku teah menerima tugas berat dari ayah dan kakakku, dan aku berpikir untuk bertindak seperti Pelidung kekaisarn Wen dan Huan, dan menjadi kepala dari para penguasa dan aku harap kau mau memberikan petunjuk."
Lu Su menjawab, "Liu Bang pendiri dinasti han, berharap untuk berkerja pad kaisar Yu dari Qin, tetapi tidak bisa karena perbuatan Xiang Yu. Sekarang cao2x dapat dibandingkan dengan Xiang Yu. Bagaimana kau bisa menjadi pelindung kaisar ? Pendapatku adalah Han telah runtuh dan tidak terselamatkan lagi dan cao2x tidak dapat dihancurkan, dan jalan satu2xnya agar rencana besarmu bisa berjalan adalah mempertahankan posisimu saat ini. Sekarang kau harus mengambil keuntungan dari pergolakan di utara denan menghancurkan Huang Zu dan meneyrang Liu Biao di Jing Zhou. Segera setelah itu kau dapat menguasai seluruh sungai besar. Ketika hal itu trjadi kau dapat mengkonsolidasikan kekuatan dan menobatkan dirimu sendiri sebagai kasiar. Seperti inilah Liu Bang melakukannya dahulu."
Mendengar hal ini Sun Quan sangat senang, Dia bangun dan lalu berterima kasih kepada penasehatnay itu. Keesokan hari Lu su diberi hadiah besar dan ibunya Lu Su dikirimi Sutra dan jubah yang indah.
Lu Su lalu merekomendasikan temannya kepada Sun QUan, Seseorang yang mempuyai kemampuan membaca yang luar biasa dan bakat yang besar. Dia adalah seorang anak berbakti, namanya adalah Zhuge Jin dan dia berasal dari Nan Yang. Sun Quan memperlakukan Zhuge jin seperti tamu istimewa. Orang ini meminta Sun Quan agar tidak berkerja sama dengan Yuan Shao dan malah menyarankannya untuk bergabung dengan cao2x. Sun Quan lalu mengirim Chen Zhen kembali dan membatalkan semua keputusan kakaknya.
Sebenarnya Lu Su ingin membawa seluruh keluarga Zhuge Jin berkerja pada Sun Quan, tetapi saat itu adik Zhuge Jin yang bernama Zhuge Jun masih terlalu muda dan Zhuge Jin berkata mengenai adiknya yang kedua, "Dia tidak memyukai perkerjaan mengurusi negara, dia lebih senang bertapa dan hidup menyendiri didalam hutan bersama teman2xnya itu". Lu Su akhirnya hanya membawa Zhuge Jin untuk diperkenalkan kepada Sun Quan.
Mendengar kematian Sun Ce, cao2x segera menginginkan mengirim ekspedisi keselatan untuk menghancurkan daerah itu.
Tetapi Zhang Hong mencegahnya dan berkata,"Itu artinya aku mengambil keuntungan dari masa berkabung dan jika kau tidak dapat menguasainya, kau malah akan membuat seluruh wilayah selatan menjadi musuhmu. Akan lebih baik jika kau memperlakukannya dengan baik."
Lalu cao2x dengan titah istana mengangkat Sun Quan menjadi gubernur Kuai Ji dan memberi gelar Jendral pada Sun Quan, Zhang Hong diangkat menjadu komandan dibawah Sun Quan.
Stempel penugasan dikirimkan pada Sun Quan oleh Zhang Hong. Penugasan ini menyenangkan hati Sun Quan dan dia sangat senang Zhang Hong akhirnya dapat kembali lagi ke sisinya. Lalu Zhang hong dan Zhang Zhao diperintahkan untuk mengurusi masalah adminsitrasi internal dan pembangunan daerah selatan.
Zhang Hong merekomendasikan temannya yang bernama Gu Yong, seorang murid dari ahli Sejarah bernama Cai Yong. Gu Yong adalah orng yang tidak berkata-kata terlalu banyak dan tidak meminum arak. Dia selalu benar pada setiap hal yang diutarakannya. Sun Quan mengangkat Gu Yong sebagai wakil gubernur.
Segera Pemerintahan Sun Quan menjadi makmur dan dia memilik pengaruh besar didaerah selatan dan memenangkan hati rakyat.
Ketika Chen Zhen kebali dan mengabarkan berita didaerah selatan dan menceritakan mengenai kehormatan yang diberikan cao2x kepada Sun Quan, Yuan Shao langsung menjadi sangat marah dan dia ingin segera menyerang Xu Chang dengan kekuatan 700.000 tentara dari utara.