bab 5
Yuan Shao memimpin pasukan untuk menghancurkan Dong Zhuo.
3 bersaudara melawan Lu Bu
Yang lalu diceritakan bahwa Chen Gong berniat membunuh Cao2.
Tetap Chen Gong berpikir "Aku mengikutinya untuk melakukan hal yang benar. Sekarang jika aku membunuhnya aku hanya akan melakukan hal yang salah dan orang2 akan mengutukku. Lebih baik aku pergi diam2."
Matahari belum terbit ketika Chen Gong bangun dan langsung menaiki kudanya dan pergi kesebelah timur, menuju kampung halamannya di Dong Jun.
Cao2 terbangun ketika hari telah siang dan mencari Chen Gong tetapi tidak dapat ditemukan. Pikirnya, "Chen Gong berpikir aku ini brutal karena beberapa patah kata egois yang aku gunakan dan dia telah pergi. Aku harus secepatnya pergi juga dan jangan terlalu lama tinggal disini."
Lalu Cao2 pergi secepatnya menuju Qiao. Ketika dia melihat ayahnya, dia menceritakan apa yang terjadi dan dia ingin menggunakan semua harta keluarga untuk membentuk tentara dengan harta itu.
"Milik kita sangat sedikit" kata ayahnya, "Dan tidak cukup untuk melakukan apapun, tetapi ada seseorang sarjana disini, Wei Hong namanya, Yang tidak mempedulikan harta tetapi kebajikan, keluarganya sangat kaya. Dengan bantuannya kita mungkin dapat berhasil."
Sebuah perjamuan diadakan dan Wei Hong di undang.
Cao2 berpidato "Dinasti Han telah kehilangan pemimpinnya dan Dong Zhuo benar2 seorang tiran. Dia tidak hormat pada pangeran dan kejam kepada rakyat. Aku ingin mengembalikan kejayaan dinasti Han, tetapi tidak mempunyai apa2 saat ini. Tuan, Aku memohon kepadamu dan kepada kesetiaanmu pada rakyat kekaisaran ini."
Wei Hong berkata, "Aku juga telah lama mendambakan ini tetapi sejauh ini, belum menemukan seseorang yang tepat untuk menjalankan tugas tersebut. Karena kau Cao2 memiliki Keinginan yang mulia, aku akan menyerahkan semua hartaku agar kau dapat mencapai tujuan mulia itu.”
Ini adalah sebuah kabar gembira dan segera cao2 mengumpulkan pasukan. Mereka semua mendirikan sebuah kesatuan yang berisi para sukarelawan dan mendirikan sebuah spanduk putih untuk merekrut orang2. Dispanduk itu tertulis kata2 "KESETIAAN DAN KEHORMATAN". Respon dari penduduk sangat cepat dan sukarelawan berdatangan seperti butiran air yang turun dikala hujan.
Suatu hari datang seorang bernama Yue Jin dari Yang Ping dan Li Dian dari Ju Lu. Mereka berdua diangkat sebagai staff pribadi Caox. Yang lainnya adalah Xiahou Dun dari Qiao. Dia adalah keturunan Xiahou Ying ( salah satu jendral Liu Bang yang paling hebat. Diberi gelar Marquis dari RuYin dan sering disebut Penguasa Tang.) Xiahou Dun telah dilatih sejak kecil untuk menggunakan Golok dan Gada. Ketika berumur 14 thn dia berguru kepada seorang pendekar. Suatu hari seseorang berbicara tidak sopan mengenai gurunya itu dan Xiahou Dun membunuhnya. Karena hal ini dia harus lari dan bersembunyi untuk beberapa saat. Sekarang dia datang untuk menawarkan jasanya, ditemani sepupunya Xiahou Yuan. Mereka masing2 membawa 1000 tentara terlatih. Sebenarnya kedua orang ini adalah saudara dari Cao2 karena ayah Cao2 sebenarnya bermarga Xiahou dan diangkat anak oleh keluarga Cao.
Beberapa Hari kemudian datanglah dua sepupu cao2 yang lainnya yaitu Cao Ren dan Cao Hong, Masing2 juga dengan 1000 tentara. Mereka berdua adalah ahli menunggang kuda dan sangat terlatih menggunakan berbagai macam senjata.
Latihan dimulai dan Wei Hong mengeluarkan hartanya untuk membeli baju, bendera,senjata serta perlengkapan militer lainnya. Dari berbagai tempat datang sumbangan dalam bentuk beras.
Ketika Yuan Shao mendengar Cao2 mengumpulkan pasukan, dia juga mengumpulkan pasukannya berjumlah 30.000 orang. Kemudian dia berangkat dari Bo Hai ke Qiao untuk bersumpah dengan Cao2. Kemudian sebuah manifesto dikeluarkan.
"CAO2X DAN PENGIKUTNYA, DIGERAKAN OLEH RASA TANGGUNG JAWAB, MEMBUAT PROKLAMASI INI. DONG ZHUO MENGACAUKAN LANGIT DAN BUMI. DIA MENGHANCURKAN NEGARA DAN MELUKAI PANGERAN. DIA MENGOTORI ISTANA DAN MENEKAN RAKYAT. DIA KEJAM DAN BRUTAL. KESALAHANNYA TELAH MENUMPUK SETINGGI LANGIT. SEKARANG KAMI TELAH MENDAPAT PERINTAH UNTUK MEMANGGIL TENTARA DAN KAMI BERSUMPAH UNTUK MEMBERSIHKAN KEKAISARAN DAN MENGHANCURKAN ORANG JAHAT. KAMI AKAN MENCARI SUKARELAWAN DAN AKAN BERUSAHA SEBAIK KAMI UNTUK MEMPERTAHANKAN DINASTI DAN MENYELAMATKAN RAKYAT. MARI BERGABUNGLAH BERSAMA KAMI OH KALIAN PARA PAHLAWAN DENGAN MEMPERSATUKAN PASUKAN KITA."
Banyak dari semua bagian kekaisaran datang menjawab panggilan ini.
GUBERNUR NANYANG----YUAN SHU.
PENGUASA DAERAH JIZHOU----HAN FU.
PENGUASA DAERAH YUZHOU---KONG ZHOU.
PENGUASA DAERAH YANZHOU---LIU DAI.
GUBERNUR HENEI-----WANG KUANG.
GUBERNUR CHENLIU----ZHANG MIAO.
GUBERNUR DONGJUN---QIAO MAO.
GUBERNUR SHANGYANG---YUAN YI.
GUBERNUR BEIHAI----KONG RONG.
GUBERNUR GUANGLING---ZHANG CHAO.
PENGUASA DAERAH XUZHOU---TAO QIAN.
GUBERNUR XILIANG----MA TENG.
GUBERNUR BEIPING----GONGSUN ZAN.
GUBERNUR SHANGDANG--- ZHANG YANG.
GUBERNUR CHANGSA---SUN JIAN.
GUBERNUR BO HAI---YUAN SHAO.
TUAN TANAH JIBEI---BAO XIN.
Semua kontingen itu bervariasi dalam ukuran dan jumlah, mulai dari 10.000 sampai dengan 30.000 pasukan. Tetapi semuanya lengkap dengan para staff baik sipil maupun militer dan jendral2 perang ternama. Mereka semua menuju Ibukota Luo Yang.
Gubernur Bei Ping, Gongsun Zan ketika dalam perjalanannya membawa 15.000 pasukan melewati daerah PingYuan. Ketika lewat disana dia bertemu Liu Bei dan Saudaranya membawa pasukan kecil.
"Saudaraku, apa yang kau lakukan disini?" tanya Gongsun Zan.
"Kau sangat baik padaku, dan karena rekomendasimu aku diangkat menjadi kepala daerah. Aku mendengar kau melewati daerah ini dan aku datang untuk memberikan salam. Aku berharap kau mau masuk kedalam kotaku dan beristirahat ?"
"Siapakah mereka berdua ?" tanya Gongsun Zan, menunjuk pada saudara Liu Bei.
"Ini adalah Guan Yu dan Zhang Fei, dua saudara angkatku."
"Apakah mereka ikut bertempur melawan pemberontakan jubah kuning?" tanya Gongsun Zan.
"Semua keberhasilanku adalah karena usaha mereka." Kata Liu Bei.
"dan apakah tujuan mereka ?" tanya Gongsun Zan
"Guan Yu adalah pemimpin pasukan pemanah berkuda, Zhang Fei adalah pemimpin pasukan pemanah biasa."
"Mereka adalah orang yang berbakat." kata Gongsun Zan,"Semua orang sekarang sedang berkumpul untuk menghancurkan Dong Zhuo. Saudaraku maukah kau meninggalkan daerah ini dan bergabung denganku untuk merestorasi dinasti Han ?"
"Aku akan senang sekali bergabung denganmu." kata Liu Bei.
"Jika Kau membiarkanku membunuhnya waktu itu, sekarang tidak akan ada masalah seperti ini" kata Zhang Fei kepada Liu Bei dan Guan Yu.
"Karena keadaan telah begini adanya, marilah kita bersiap2 dan pergi" kata Guan Yu.
Lalu tanpa menunda-nunda lagi, ke 3 saudara dan dengan beberapa pasukan berkuda mengikuti Gongsun Zan dan beriringan untuk bergabung dengan pasukan utama.
Satu demi satu setiap pemimpin akhirnya datang dan berkemah. Kemah mereka mencapai 70 Km lebih. Ketika semua telah tiba, Cao2 sebagai kepala, mempersiapkan korban persembahan kepada dewa dan memanggil seluruh pemimpin untuk mebicarakan rencananya.
Lalu majulah gubernur He nei, Wu Kuang, "Kami telah tergerak oleh perasaan yang mulia untuk berkumpul disini. Sekarang kita harus mencari seorang pemimpin dan kepadanya kita akan menuruti perintahnya."
Lalu berkatalah Cao2, "untuk 4 generasi, posisi tinggi pejabat pemerintahan selalu diisi oleh anggota keluarga Yuan dan pendukungx mereka ada dimana-mana. Sebagai keturunan langsung dari menteri Han, Yuan Shao sangat tepat sebagai pemimpin kita semua."
Yuan shao menolak dan menolaknya lg berkali-kali. Tetapi mereka semua berkata "Itu haruslah dia!, harus dia yang menjadi pemimpin, tidak ada orang lain yang pantas !"
Akhirnya dia setuju. Keesokan harinya disiapkan altar 3 tingkat, dan mereka menaruh semua lambang dan bendera dari masing2 pemimpin yang ada disitu. Dan mereka menyiapkan berbagai sesajian upacara. Upacara dilakukan agar usaha mereka dalam menghancurkan Dong Zhuo dapat berhasil.
Setelah Semuanya siap, Yuan Shao diundang naik ke Altar. Dengan pakaian perang lengkap dan sebuah pedang. Yuan Shao memanjatkan doa dan dia membakar sesajen dan membungkuk pada langit dan bumi setelah itu dia mengucapkan janji bersama :
"Dinasti Han runtuh pada hari yang naas, Kekuasaan kekaisaran telah dihancurkan. Menteri pengkhianat,Dong Zhuo mengambil kesempatan didalam kesempitan ini untuk melakukan tindakan tercela dan bencana terjadi dimana2. Kekejaman merajalela menyengsarakan rakyat kecil. Kami, Yuan Shao dan seluruh anggota konfedarasi, takut keselamatan kekaisaran dan keluarga kerajaan terancam, mengumpulkan pasukan bersama untuk menyelamatkan negara. Kami sekarang menyerahkan hidup kami untuk berusaha sekuat tenaga dan bertindak sesuai dengan keyakinan kami untuk menyelamatkan dinasti. Tidak akan ada tindakan yang mementingkan diri sendiri ataupun yang bertentangan dengan tujuan kami. Jika ada dari kami yang melanggar sumpah ini, maka dia akan kehilangan nyawanya dan tidak akan meninggalkan bekas apapun dimuka bumi ini. Biarlah Langit, bumi dan semua leluhur kami menjadi saksi kami."
Setelah selesai membaca sumpah ini, Yuan shao mengigit jarinya dan meneteskan darahnya kedalam sebuah mangkuk. Dan semua pemimpin yang berada disana juga melakukan hal yang sama. Semua orang terharu melihat kejadian ini.
Setelah semua upacara ini selesai, Yuan Shao mulai mengatur tugas2 yang akan diberikan kepada semua anggota konfederasinya.
Cao2 berkata "Sudah merupakan keharusan kita untuk mematuhi pemimpin yang kita pilih hari ini untuk menyelamatkan negara. Marilah kita mematuhi setiap peraturan dan jangan sampai kita terpecah belah."
"Hanya Perintah pimpinan yang akan kamu patuhi" seluruh pemimpin memberikan hormat.
Lalu Yuan Shao berkata, "Saudaraku, Yuan Shu akan kuangkat menjadi Kepala Penjaga Perkemahan dan Kepala logistik, Dia harus memastikan bahwa seluruh perkemahan mendapatkan persedian sesuai dengan yang dibutuhkannya. Tetapi yang aku butuhkan sekarang adalah seseorang untuk memimpin pasukan melintasi sungai Si dan memprovokasi penyerangan. Pasukan yang lain harus mencari posisi strategis dan memberikan dukungan bagi pasukan utama."
Lalu Gubernur ChangSha, Sun Jian mengajukan dirinya untuk tugas ini.
"Kau adalah seorang pemberani dan hebat, cocok sekali untuk tugas ini!" kata Yuan Shao.
Pasukan dibawah Sun Jian mempersiapkan diri dan berangkat ke sungai Si. Penjaga disana mengirim utusan ke Ibu Kota untuk memberitahukan Perdana Menteri mengenai situasi ini.
Sejak Dong Zhuo mengamankan Kekuasaannya, dia telah memberikan dirinya sendiri kemewahan tanpa peduli hal lain. Ketika masalah ini diketahui Penasehat Li Ru, dia dengan segera menemui tuannya, yang langsung memanggil seluruh menteri dan pejabat.
Lu Bu langsung berdiri dan berkata "Jangan Khawatir, ayahku. Aku akan melihat seluruh pemimpin2 itu dan dengan pendekar2 hebat dipasukan kita, aku akan membuat setiap orang dari mereka mati dan kepala mereka akan ku gantungkan di setiap sudut gerbang kota."
"Dengan bantuanmu aku dapat tidur dengan tenang!" kata Dong Zhuo.
Tetapi seseorang dibelakang Lu Bu maju dan berbicara "Pemotong Banteng digunakan untuk memotong ayam! tidak perlu jendral besar yang pergi, aku akan memotong kepala mereka semudah aku mengeluarkan barang dari sakuku!"
Dong Zhuo melihat orang ini dan tampaklah seorang bertubuh tegap dan kekar. Dia mempunyai pala bundar seperti macan tutul dan pundak yang besar. Namanya adalah Hua Xiong dari Guan Xi. Dong Zhuo sangat senang dengan Keberanian kata2 Hua Xiong dan dengan segera dia diangkat menjadi PANGLIMA PASUKAN KUDA PEMBERANI dan memberikannya 50.000 pasukan berkuda serta 3 jendral. Hua Xiong berserta Li Su, Hu Zhen dan Zhao Cen langsung bergerak menuju sungai Si.
Dari seluruh anggota konfederasi, Bao Xin adalah yang iri terhadap pengangkatan Sun Ce sebagai pemimpin pasukan penyerangan. Karena itu dia berharap dapat yang pertama bertemu musuh. Jadi dia dengan diam2 mengirim saudaranya Bao Zhong dengan 3000 tentara untuk melewati jalan pintas. Setelah pasukan ini melewati jalan itu, mereka langsung menantang perang.
Dengan reaksi Cepat, Hua Xiong dengan 500 pasukan kuda berbaju zirah segera turun dari bukit dan berteriak "Jangan lari kau pemberontak!"
Tetapi Bao Zhong ketakutan dan berputar. Hua Xiong datang dan dengan sekali tebas Bao Zhong langsung jatuh dari kduanya dan mati. Kepala Bao Zhong langsung dipotong dan dikirimkan ke ibu kota. Dong Zhuo langsung mengangkat Hua Xiong sebagai Kepala Pasukan (Commander in chief).
Sun Jian saat ini baru saja berhasil melewati sungai. Dia membawa 4 jendral :Cheng Pu dari Tu Yin yang senjatanya adalah Tombak dengan ujung besi yang berbentuk kepala ular. Huang Gai dari LingLing yang bersenjatakan pecut yang terbuat dari besi. Han Dang dari Ling Zhi dengan senjata Golok besar dan Zu Mao dari Wu Jun yang bersenjatakan 2 bilah pedang.
Sun Jian mengunakan Helm dari perak yang ditutup dengan bandana berwarna ungu. Dia membawa pedang dibadannya yang terbuat dari Koin Cina Kuno dan mengendarai kuda yang indah.
Sun Jian melewati sungai dan berteriak kepada pasukan yang bertahan, "Kalian yang melayani pemberontak! cepatlah menyerah!"
Hua Xiong memerintahkan Hu Zhen untuk keluar menghadapi Sun Jian dan membawa 5000 tentara. Cheng Pu dengan tombaknya keluar dari barisan dan langsung bertempur. Setelah beberapa saat, Cheng Pu membunuh Hu Zhen dengan sebuah tusukan pada lehernya. Lalu Sun Jian memberikan tanda untuk menyerang.
Tetapi dari atas bentengnya tentara Hua Xiong melempari tentara Sun Jian dengan batu dan Sun Jian merasakan sulit untuk menerobos. Dan akhirnya mereka mundur dan berkemah di dekat LiangDong. Sun Jian mengirim pesan kepada Yuan Shao mengenai keadaan ini.
Sun Jian juga mengirim surat kepada kepala logistik untuk meminta persediaan.
Tetapi seorang penasehat Yuan Shu berkata "Sun Jian ini sungguh hebat dia seperti macan di timur. Apabila dia berhasil masuk ibu kota dan menghancurkan Dong Zhuo, kita akan mempunyai macan mengantikan serigala. Jangan kirimkan dia perbekalan, buatlah pasukannya kelaparan dan itu akan memastikannya kalah."
Yuan Shu mendengarkan saran itu dan pesan dikirmkan kembali pada Sun Jian bahwa tidak ada Perbekalan dan Beras yang tersedia. Lalu pasukan Sun Jian dengan cepat mulai merasa kelaparan dan mulai menunjukan ketidak disiplinan dan mata2 pasukan Hua Xiong melaporkan keadaan ini.
Li Ru membuat rencana untk Hua xiong, "Kita akan menyerang mereka malam ini dengan sebuah serang cepat dari belakang dan depan, sehingga kita akan dapat menangkap mereka."
Hua Xiong setuju dan mereka menyiapkan pasukan untuk menyerang. Lalu pasukan penyerang diperintahkan untuk makan dan beristirahat. Ketika hari telah gelap, mereka meninggalkan benteng dan berjalan melalui jalan kecil menuju kebelakang pasukan Sun Jian. Bulan sungguh terang dan angin terasa sejuk. Mereka tiba ketika tengah malam dan bunyi genderang langsung didengungkan. Sun Jian langsung memakai pakaian perangnya dan langsung mengendarai kudanya. Dia langsung memacu kudanya kearah Hua Xiong dan kedua Pendekar itu bertempur. Tetapi tak lama, pasukan Li Ru muncul dan memanah api dan perkemahan terbakar.
Pasukan Sun Jian berada dalam kekacauan dan lari menyelamatkan diri. Hanya Zu Mao yang ada disisi Sun Jian saat ini. Mereka berdua berhasil keluar dan menyelamatkan diri. Hua Xiong terus mengejar, Sun Jian mengambil panahnya dan memanah 2 panah secara bergantian dalam waktu yang cepat, tetapi semuanya meleset. Lalu dia mengambil anak panahnya lagi yang ke 3, karena terlalu kuat menariknya, senar panahnya putus dan dia lalu membuang panahnya dan memacu kudanya secepat mungkin.
Lalu berkata Zu Mao, "Tuanku, ikat kepala ungumu itu menjadi tanda dirimu, sangat mudah dikenali oleh pemberontak itu. Berikan padaku dan aku akan memakainya."
Lalu Sun Jian memberikan ikat kepalanya itu. Dan kedua orang itu berpisah. Para pengejar hanya mencari orang yang memakai ikat kepala ungu itu dan akhirnya Sun Jian berhasil Lolos dari bahaya.
Zu Mao yang sedang dikejar, lalu memasangkan helmnya yang ada ikat kepala ungunya kesebuah tiang dirumah yang sudah terbakar 1/2nya yang dilewatinya dan lalu dia masuk kedalam hutan yang lebat. Pasukan Hua Xiong yang melihat helm itu tidak bergerak, segera berhati2 krena menyangka ada orang dirumah itu. Mereka mengepung rumah itu dan memanahinya dari setiap sisi. Akhirnya mereka tahu bahwa itu hanyalah tipuan, mereka masuk dan mengambilnya.
Ini adalah saat yang ditunggu2 Zu Mai, Segera dia keluar dengan dua pedang ditangannya dia segera menerjang Hua Xiong, Tetapi Hua Xiong juga bereaksi cepat. Dengan sekali Tebas Hua Xiong membunuh Zu Mao. Hua Xiong dan Li Ru membantai sisa pasukan Sun jian hingga fajar menyingsing dan mereka memimpin pasukannya kembali kedalam benteng.
Cheng pu, Huang Gai dan Han Dang saat ini telah bertemu dengan Sun Jian dan mengumpulkan pasukannya yang tersisa. Sun Jian sedih karena kematian Zu Mao.
Ketika berita kekalahan ini sampai kepada Yuan Shao, Dia sangat marah dan memanggil semua pemimpin untuk berkumpul. Mereka semua berkumpul dan Gongsun Zan lah yang datang terakhir.
Ketika mereka semua telah berkumpul didalam tenda, Yuan Shao berkata "Saudara dari Jendral Bao Xin telah melanggar perintah dan kita membayar akibatnya. Dia tergesa2 menyerang musuh. Dia sekarang telah dibunuh dan juga dengan banyak tentara kita. Sekarang Sun Jian telah dikalahkan. Maka semangat tempur kita telah berkurang, apa yang harus kita lakukan ?"
Semua terdiam, Yuan Shao melihat mereka semua satu per satu sampai dia tiba di tempat Gongsun Zan dan dia melihat 3 orang yang berdiri dibelakangnya. Mereka tidak tampak seperti orang biasa.
"Siapakah orang dibelakangmu itu ?" Tanya Yuan Shao.
Gongsun Zan menyuruh Liu Bei maju kedepan dan berkata "Ini Liu Bei, Kepala Daerah Ping Yuan dan adalah saudaraku. Dahulu kami pernah tinggal bersama ketika kami berdua menjadi pelajar."
"Itu pasti Liu Bei yang membantu melawan Pemberontak Jubah Kuning." Kata Cao2.
"Ya, memang dia" jawab Gongsun Zan. Dan dia memerintahkan Liu Bei untuk bersujud kepada seluruh pemimpin yang kepada mereka semua Liu Bei menceritakan asal-usulnya dan jasa-jasanya secara detail.”
"Karena dia berasal dari garis Han, dia harus dipersilahkan duduk." kata Yuan Shao dan dia mempersilahkan Liu Bei duduk.
Liu Bei dengan halus menolak hal ini dan berterima kasih.
Kata Yuan Shao, "Pengecualian ini bukan karena kamu terkenal atau jabatanmu, tetapi karena kau adalah keluarga dari kekaisaran kita ini."
Lalu Liu Bei duduk dalam kursi yang lebih rendah dalam deretan panjang para pemimpin2 itu dan kedua saudaranya berdiri dibelakangnya.
Bahkan ketika mereka sedang melakukan pertemuan ini, pasukan pengintai melaporkan Hua Xiong dan sekelompok pasukan kuda berbaju zirah telah keluar dari benteng dan mereka memamerkan Helm yang ada ikat kepala warna ungu milik Sun Jian. Lalu mereka menghina semua orang yang ada didalam kemah itu dengan kata2 kasar dan menantangnya berduel.
"Siapa yang berani keluar untuk melawan ?" tanya Yuan Shao.
"Aku akan" kata Yu She, Seorang jendral Yuan Shu.
Lalu Yu She keluar dan hanya berlangsung 3 jurus saja lalu dilaporkan Yu She telah tewas.
Ketakuan melanda orang2 itu. Tangan mereka menjadi dingin.Lalu Han Fu berkata "Aku mempunyai jendral tangguh, Pan Feng namanya dan dia dapat membunuh Hua Xiong ini."
Lalu Pan Feng segera keluar menemui musuhnya. Dengan kampak besar ditangannya, Pan Feng berkuda dan maju. Tetapi hanya dalam 10 jurus saja berita sedih datang bahwa jendral Pan Feng pun telah kalah. Muka semua orang pucat mendengar berita ini.
"Sungguh sayang, kedua jendralku Yan Liang dan Wen Chou tidak berada disini. Apakah masih ada yang berani melawan Hua Xiong ini ?" tanya Yuan Shao.
Belum Selesai Yuan Shao berbicara, sebuah suara berkata "Aku akan pergi dan membawa kepala Hua Xiong kehadapanmu!"
Semua melihat siapakah yang berbicara, dia tinggi dan memiliki janggut panjang. Matanya seperti mata burung phoenix dan alisnya tebal. Wajahnya tampak garang berwarna kemerah-merahan dan suaranya sangat dalam seperti lonceng besar.
"Siapakah Dia? tanya Yuan Shao.
Gongsun Zan mengatakan bahwa itu Guan Yu, saudara Liu Bei.
"Dan apakah jabatannya ?" tanya Yuan Shao.
"Dia ini adalah pelatih pasukan pemanah berkuda Liu Bei."
"APA!!!, Sebuah penghinaan bagi kita semua!!" Teriak Yuan Shu dari tempatnya. "Apakah kita tidak mempunyai jendral lagi ?, Berani sekali seorang pemanah berbicara dihadapan kita ? mari kita hukum dia!"
Tapi cao2 langsung mengintervensinya, "Tenanglah Yuan Shu! karena orang ini telah berbicara maka pastilah dia pemberani. Biarkan dia mencoba, kalau dia gagal kita akan menghukumnya."
'Hua Xiong akan mentertawakan kita jika kita mengirim pemanah melawannya" kata Yuan Shao.
"Orang ini tidak tampak seperti orang biasa dan bagaimana musuh tahu kalau dia hanyalah seorang pemanah?" tanya Cao2.
"Jika aku gagal kamu dapat mengambil kepalaku" kata Guan Yu.
Cao2 memerintahkan mereka untuk memanaskan arak dan menawarkan kepada Guan Yu sebagai tanda hormat sebelum dia keluar.
"Tuangkan saja dulu" kata Guan Yu, "Aku akan kembali sebelum itu mendingin."
Guan Yu pergi dengan membawa golok naganya. Semua yang ditenda itu mendengar bunyi gemuruh drum dan suara pertarungan yang dahsyat seperti langit sedang runtuh, langit terbelah, bukit2 hancur dan ombak menerjang. Dan mereka sangat ketakutan dan khawatir dan ketika mereka sedang mendengarkan, terdengarlah suara kuda mendekat. Dan Guan Yu kembali, dia melemparkan kepala Hua Xiong dibawah kaki Yuan Shao.
Araknyapun masih hangat.
Caox sangat terkejut dan senang dengan keberhasilan ini.
Lalu Zhang Fei berkata "Kakakku telah membunuh Hua Xiong, apalagi yang kita tunggu ? Kenapa kita tidak menyerang sekarang dan menghancurkan Dong Zhuo ? Apakah akan ada waktu yang lebih baik ?"
Lagi Yuan Shu yang marah, "Kami adalah pejabat tinggi tidak tergesa-gesa. Disini ada seorang pengikut kepala daerah menyombongkan kehebatannya dihadapan kita! keluarkan mereka dari tenda, kataku!!!."
tetapi lagi Caox menyela. "Apakah kita perlu mempertimbangkan posisi untuknya karena dia telah melakukan jasa besar ?"
"Jika kau memberikan kepala desa kehormatan seperti itu, sebaiknya aku mengundurkan diri." kata Yuan Shu.
"Apakah kata2 cukup untuk mengalahkan sebuar rencana besar ?" kata caox.
Lalu dia mempersilahkan Gongsun Zan untuk membawa ke 3 bersaudara itu kembali ke kemahnya dan pemimpin yang lainpun kembali. Malam itu cao2 secara rahasia mengirimkan arak dan daging kepada ke 3 bersaudara itu.
Ketika tentara Hua Xiong menceritakan kekalahan itu pada Li Ru, Dia sangat khawatir dan gelisah. Dia menulis pesan kepada tuannya untuk membahas masalah ini.
Li Ru membuat ringkasan masalah ini, "Kita telah kehilangan pemimpin terbaik kita dan kekuatan pemberontak telah menjadi besar. Yuan Shao adalah pimpinan konfederasi dan pamannya Yuan Wei adalah pejabat kekaisaran. Jika yang ada di Ibukota bergabung dengan yang ada di lapangan maka kita akan mengalami bencana nantinya. Maka oleh sebab itu kita harus menyingkirkan mereka. Jadi saya minta tuan perdana menteri untuk menempatkan diri sebagai kepala dari pasukan dan hancurkan konfedererasi ini."
Dong Zhuo setuju dan segera dia memerintahkan kedua jendralnya Li Jue dan Guo Si untuk membawa 500 tentara untuk mengepung kediaman Yuan Wei dan bunuh semuanya tidak perduli umur atau apapun. Lalu penggal kepala mereka semua dan gantunglah di depan gerbang kota. Dong Zhuo memerintahkan 200.000 tentara untuk bergerak dan membentuk 2 pasukan. 50.000 pasukan yang pertama dipimpin Li Jue dan Guo Si dan mereka harus mempertahankan sungai Si. Mereka tidak perlu bertarung. 150.000 lainnya langsung dibawah Dong Zhuo menuju "PERANGKAP HARIMAU". Dia membawa Lu Bu, Fan Chou, Zhang Ji, Li Ru dan jendral lainnya. Dia juga memrintahkan mengumpulkan rakyat yang dapat berperang, berjumlah 500.000 pasukan.
"PERANGKAP HARIMAU" terletak 15 km dari ibu kota Luo Yang. Ketika mereka telah tiba, Dong Zhuo memerintahkan Lu Bu membawa 30.000 tentara dan membuat benteng yang kuat di depan jalan masuk menuju daerah itu. Sisanya bersama Dong Zhuo mempertahankan daerah itu.
Berita mengenai hal ini terdengar oleh Yuan Shao yang segera mengumpulkan pemimpin2 konfederasi.
"Pengambilan daerah itu terpaksa memecah pasukan kita menjadi 2. Oleh Sebab itu kita harus melawan pasukan Dong Zhuo yang berada dijalan masuknya untuk dapat menuju ibu kota.” kata Cao2
Lalu 8 pemimpin - Wang Kuang, QiaoMao, Bao Xin, Yuan Yi, Kong Rong, Zhang YAng, Tao Qian dan Gongsun Zan, diperintahkan membawa tentaranya menuju "PERANGKAP HARIMAU" untuk melawan musuh mereka, Cao2 membawa pasukannya untuk mendukung pasukan utama, sedangkan sisanya harus mengawasi gerak2 pasukan musuh yang ada disepanjang benteng di sungai Si.
Dari kedelapan pemimpin. Wang Kuang, gubernur He Nei adalah yang pertama tiba. Lu Bu langsung membawa pasukannya sebanyak 3000 pasukan berkuda lengkap dengam baju zirah terbaik dan senjata2 terbaik. Ketika Wang Kuang mengetahui hal ini, dia memerintahkan pasukannya membentuk formasi, pasukan berkuda, infantri, pemanah semua disiapkan pada formasi tempur.
WAng Kuang sangat terkesan melihat Lu Bu yang gagah itu, Dikepalanya dia memakai helm emas, dibadannya dia mengunakan baju Zirah emas seperti sisik naga ditutupi jubah denan bordiran warna merah bergambar bunga, menggunakan ikat pinggang dari sutra yang berhiaskan mutiara dan ditengahnya ada batu giok berlambang naga. Dia membawa panah dan busur dipunggungnya dan membawa tombak dengan pisau bulan sabit di ujungnya. Dia duduk diatas kuda yang indah dan besar berwarna merah. Benar dia adalah pendekar dari pendekar dan kudanya adalah kuda dari segala kuda.
"Siapa yang berani melawannya ?" tanya Wan Kuang kepada orang2nya.
Sebagai respon atas pertanyaan itu seorang jendral pemberani dari He Nei bernama Fang Yue maju kedepan, dia menyiapkan tombaknya untuk bertarung. Lu Bu dan Fang Yue bertarung di tengah lapangan disaksikan oleh kedua belah pasukan dari atas bukit. Tidak sampai 5 ronde Fang Yue telah Jatuh dan tertusuk tombak Lu Bu. Lu Bu menerjang maju dan pasukanya mengikuti. Pasukan Wan Kuang yang ketakutan tidak dapat menahan Lu Bu dan mereka berlarian kesegala arah. Lu Bu berkuda dan membunuh siapa saja yang ditemuinya. Di pertempuran itu Lu Bu seorang diri telah membunuh lebih dari 300 orang dan tidak terluka sedikitpun.
Beruntung, dua pasukan lainnya yang dipimpin oleh Qiao Mao dan Yuan Yi tiba dan menyelamatkan Wan Kuang, Lu Bu pun terpaksa mundur. Mereka bertiga telah kehilangan banyak pasukan memutuskan mundur sejauh 10 km dan membuat pertahanan. Dan tdk lama kemudian ke 5 pemimpin lainnya tiba. Mereka berkumpul dan setuju bahwa Lu Bu tak terkalahkan.
Dan ketika mereka sedang berbicara, tiba2 pasukan melaporkan bahwa Lu Bu menantang mereka untuk berduel. Mereka semua langsung menaiki kuda mereka dan membagi pasukannya jadi 8, masing2 pasukannya berada pada tempat2 yang tinggi. disekitar mereka ada pasukan musuh dalam formasi yang dipimpin Lu Bu, Banyaknya pasukan saat itu sudah tidak lagi dapat dihitung, mereka semua membawa panji2 mereka yang berkibar tertiup angin.
Mereka menyerang posisi pasukan Lu Bu. Mu Shun, jendral dari gubernur Zhang Yang berkuda dgn membawa tombak dan berusaha melawan Lu Bu, tetapi langsung terbunuh bahkan sebelum dia sempat mengayunkan tombaknya, Tombak Lu Bu sangat panjang, kurang lebih 2 meter. Lalu datanglah Wu Anguo, jendral dibawah Kong Rong. Wu Anguo menggunakan gada besi. Mereka berdua bertarung sebanyak 10 jurus dan akhirnya sebuah tebasan dari tombak Lu Bu mematahkan lengan Wu Anguo. Lalu ke 8 pasukan memajukan pasukannya untuk mengepung Lu Bu Seorang diri, akhirnya Lu Bu mundur kedalam pasukannya.
Kemudian pertarungan berakhir dan pasukan kembali kedalam perkemahan.
Cao2 berkata "Tidak ada yang dapat menandingi kehebatan Lu Bu, mari kita panggil yang lainnya dan kita berunding, jika saja kita berhasil mengatasi Lu Bu maka Dong Zhuo sangatlah mudah diatasi."
Ketika rapat sedang berlangsung, Lu Bu datang lagi untuk menantang Duel, lagi dan lagi dan lagi banyak jendral keluar untuk bertarung dengannya. beberapa berhasil kembali dengan terluka tetapi banyak yang mati. Kali ini Gongsun Zan dengan tombaknya keluar untuk menemui musuh. tetapi setelah beberapa ronde, Gongsun Zan berputar dan kabur. Lu Bu mengejar dengan memacu kudanya. Kuda Lu Bu si"rambut merah" sangatlah cepat, semua pemimpin ditenda itu sudah takut melihat kecepatan kuda Lu Bu yang hampir berhasil mendekati kuda Gongsun Zan, dan ketika Lu Bu telah mengangkat tombaknya untuk menebas Gongsung Zan tiba2 muncul dari sampingnya seorang dengan mata yang bersinar dan janggut yg kasar bersenjatakan tombak yang memiliki ujung seperti ular.
"Tunggu, kau bajingan" hardiknya. "Aku Zhang Fei dari Yan telah menunggumu!"
Melihat musuh baru, Lu Bu tidak lagi mengejar Gongsun Zan dan langsung melawan Zhang Fei. Zhang Fei yang bersemangat segera memacu kudanya mendekati Lu Bu. Mereka berdua seimbang, mereka telah bertarung lebih dari 50 jurus dan tidak ada satupun dari mereka yang menang. Guan Yu yang tidak sabar melihatnya kemudian berkuda maju dan dengan golok naganya dia menyerang Lu Bu juga. Mereka bertiga bertarung 30 jurus lebih lagi dan tidak ada yang menang, Lu Bu masih tampak sangat tegar.
Lalu Liu Bei yang meilhat hal ini turut membantu kedua saudaranya, dengan dua pedang ditangan, dia menyerang Lu Bu. Akhirnya Lu Bu harus melawan mereka bertiga. Mereka semua mengeluarkan semua kemampuan dan jurus2 terbaik yang mereka punya. Kilatan2 api akibat pergesekan senjata dan kilatan cahaya senjata yang terpantul akibat sinar matahari berkilau-kilauan, membuat pasukan Lu Bu dan pasukan dari 8 pemimpin semuanya terpana melihatnya. Mereka semua mengagumi pertarung ini.
Tetapi setelah lebih dari 3 jam bertarung, Lu Bu mulai berasa lelah. Melihat bahwa Liu Bei lengah, Lu Bu berusaha menusuk Liu Bei yang menyebabkan Liu Bei menghindar dan Guan Yu yang berusaha menolong Liu Bei pun akhirnya melepaskan tekanan pada Lu Bu, Lu Bu melihat ada celah terbuka dan langsung memacu kudanya untuk lari.
Tapi 3 bersaudara itu tidak mau membiarkan Lu Bu lari, mereka memacu kuda mereka untuk mengejarnya. Pasukan dari 8 pemimpin, berteriak menyemangati 3 bersaudara itu. Tetapi Kuda Lu Bu jauh lebih cepat dan akhirnya berhasil kembali kedalam bentengnya.
Ke 3 bersaudara yang mengejar Lu Bu itu melihat ada Payung berwarna hitam didaerah barat.
"Pasti disana ada Dong Zhuo" teriak Zhang Fei. "Apa gunanya mengejar Lu Bu? Lebih baik menangkap pimpinan pemberontak jadi langsung memotong akar kejahatan.!"
3 bersaudara melawan Lu Bu
Yang lalu diceritakan bahwa Chen Gong berniat membunuh Cao2.
Tetap Chen Gong berpikir "Aku mengikutinya untuk melakukan hal yang benar. Sekarang jika aku membunuhnya aku hanya akan melakukan hal yang salah dan orang2 akan mengutukku. Lebih baik aku pergi diam2."
Matahari belum terbit ketika Chen Gong bangun dan langsung menaiki kudanya dan pergi kesebelah timur, menuju kampung halamannya di Dong Jun.
Cao2 terbangun ketika hari telah siang dan mencari Chen Gong tetapi tidak dapat ditemukan. Pikirnya, "Chen Gong berpikir aku ini brutal karena beberapa patah kata egois yang aku gunakan dan dia telah pergi. Aku harus secepatnya pergi juga dan jangan terlalu lama tinggal disini."
Lalu Cao2 pergi secepatnya menuju Qiao. Ketika dia melihat ayahnya, dia menceritakan apa yang terjadi dan dia ingin menggunakan semua harta keluarga untuk membentuk tentara dengan harta itu.
"Milik kita sangat sedikit" kata ayahnya, "Dan tidak cukup untuk melakukan apapun, tetapi ada seseorang sarjana disini, Wei Hong namanya, Yang tidak mempedulikan harta tetapi kebajikan, keluarganya sangat kaya. Dengan bantuannya kita mungkin dapat berhasil."
Sebuah perjamuan diadakan dan Wei Hong di undang.
Cao2 berpidato "Dinasti Han telah kehilangan pemimpinnya dan Dong Zhuo benar2 seorang tiran. Dia tidak hormat pada pangeran dan kejam kepada rakyat. Aku ingin mengembalikan kejayaan dinasti Han, tetapi tidak mempunyai apa2 saat ini. Tuan, Aku memohon kepadamu dan kepada kesetiaanmu pada rakyat kekaisaran ini."
Wei Hong berkata, "Aku juga telah lama mendambakan ini tetapi sejauh ini, belum menemukan seseorang yang tepat untuk menjalankan tugas tersebut. Karena kau Cao2 memiliki Keinginan yang mulia, aku akan menyerahkan semua hartaku agar kau dapat mencapai tujuan mulia itu.”
Ini adalah sebuah kabar gembira dan segera cao2 mengumpulkan pasukan. Mereka semua mendirikan sebuah kesatuan yang berisi para sukarelawan dan mendirikan sebuah spanduk putih untuk merekrut orang2. Dispanduk itu tertulis kata2 "KESETIAAN DAN KEHORMATAN". Respon dari penduduk sangat cepat dan sukarelawan berdatangan seperti butiran air yang turun dikala hujan.
Suatu hari datang seorang bernama Yue Jin dari Yang Ping dan Li Dian dari Ju Lu. Mereka berdua diangkat sebagai staff pribadi Caox. Yang lainnya adalah Xiahou Dun dari Qiao. Dia adalah keturunan Xiahou Ying ( salah satu jendral Liu Bang yang paling hebat. Diberi gelar Marquis dari RuYin dan sering disebut Penguasa Tang.) Xiahou Dun telah dilatih sejak kecil untuk menggunakan Golok dan Gada. Ketika berumur 14 thn dia berguru kepada seorang pendekar. Suatu hari seseorang berbicara tidak sopan mengenai gurunya itu dan Xiahou Dun membunuhnya. Karena hal ini dia harus lari dan bersembunyi untuk beberapa saat. Sekarang dia datang untuk menawarkan jasanya, ditemani sepupunya Xiahou Yuan. Mereka masing2 membawa 1000 tentara terlatih. Sebenarnya kedua orang ini adalah saudara dari Cao2 karena ayah Cao2 sebenarnya bermarga Xiahou dan diangkat anak oleh keluarga Cao.
Beberapa Hari kemudian datanglah dua sepupu cao2 yang lainnya yaitu Cao Ren dan Cao Hong, Masing2 juga dengan 1000 tentara. Mereka berdua adalah ahli menunggang kuda dan sangat terlatih menggunakan berbagai macam senjata.
Latihan dimulai dan Wei Hong mengeluarkan hartanya untuk membeli baju, bendera,senjata serta perlengkapan militer lainnya. Dari berbagai tempat datang sumbangan dalam bentuk beras.
Ketika Yuan Shao mendengar Cao2 mengumpulkan pasukan, dia juga mengumpulkan pasukannya berjumlah 30.000 orang. Kemudian dia berangkat dari Bo Hai ke Qiao untuk bersumpah dengan Cao2. Kemudian sebuah manifesto dikeluarkan.
"CAO2X DAN PENGIKUTNYA, DIGERAKAN OLEH RASA TANGGUNG JAWAB, MEMBUAT PROKLAMASI INI. DONG ZHUO MENGACAUKAN LANGIT DAN BUMI. DIA MENGHANCURKAN NEGARA DAN MELUKAI PANGERAN. DIA MENGOTORI ISTANA DAN MENEKAN RAKYAT. DIA KEJAM DAN BRUTAL. KESALAHANNYA TELAH MENUMPUK SETINGGI LANGIT. SEKARANG KAMI TELAH MENDAPAT PERINTAH UNTUK MEMANGGIL TENTARA DAN KAMI BERSUMPAH UNTUK MEMBERSIHKAN KEKAISARAN DAN MENGHANCURKAN ORANG JAHAT. KAMI AKAN MENCARI SUKARELAWAN DAN AKAN BERUSAHA SEBAIK KAMI UNTUK MEMPERTAHANKAN DINASTI DAN MENYELAMATKAN RAKYAT. MARI BERGABUNGLAH BERSAMA KAMI OH KALIAN PARA PAHLAWAN DENGAN MEMPERSATUKAN PASUKAN KITA."
Banyak dari semua bagian kekaisaran datang menjawab panggilan ini.
GUBERNUR NANYANG----YUAN SHU.
PENGUASA DAERAH JIZHOU----HAN FU.
PENGUASA DAERAH YUZHOU---KONG ZHOU.
PENGUASA DAERAH YANZHOU---LIU DAI.
GUBERNUR HENEI-----WANG KUANG.
GUBERNUR CHENLIU----ZHANG MIAO.
GUBERNUR DONGJUN---QIAO MAO.
GUBERNUR SHANGYANG---YUAN YI.
GUBERNUR BEIHAI----KONG RONG.
GUBERNUR GUANGLING---ZHANG CHAO.
PENGUASA DAERAH XUZHOU---TAO QIAN.
GUBERNUR XILIANG----MA TENG.
GUBERNUR BEIPING----GONGSUN ZAN.
GUBERNUR SHANGDANG--- ZHANG YANG.
GUBERNUR CHANGSA---SUN JIAN.
GUBERNUR BO HAI---YUAN SHAO.
TUAN TANAH JIBEI---BAO XIN.
Semua kontingen itu bervariasi dalam ukuran dan jumlah, mulai dari 10.000 sampai dengan 30.000 pasukan. Tetapi semuanya lengkap dengan para staff baik sipil maupun militer dan jendral2 perang ternama. Mereka semua menuju Ibukota Luo Yang.
Gubernur Bei Ping, Gongsun Zan ketika dalam perjalanannya membawa 15.000 pasukan melewati daerah PingYuan. Ketika lewat disana dia bertemu Liu Bei dan Saudaranya membawa pasukan kecil.
"Saudaraku, apa yang kau lakukan disini?" tanya Gongsun Zan.
"Kau sangat baik padaku, dan karena rekomendasimu aku diangkat menjadi kepala daerah. Aku mendengar kau melewati daerah ini dan aku datang untuk memberikan salam. Aku berharap kau mau masuk kedalam kotaku dan beristirahat ?"
"Siapakah mereka berdua ?" tanya Gongsun Zan, menunjuk pada saudara Liu Bei.
"Ini adalah Guan Yu dan Zhang Fei, dua saudara angkatku."
"Apakah mereka ikut bertempur melawan pemberontakan jubah kuning?" tanya Gongsun Zan.
"Semua keberhasilanku adalah karena usaha mereka." Kata Liu Bei.
"dan apakah tujuan mereka ?" tanya Gongsun Zan
"Guan Yu adalah pemimpin pasukan pemanah berkuda, Zhang Fei adalah pemimpin pasukan pemanah biasa."
"Mereka adalah orang yang berbakat." kata Gongsun Zan,"Semua orang sekarang sedang berkumpul untuk menghancurkan Dong Zhuo. Saudaraku maukah kau meninggalkan daerah ini dan bergabung denganku untuk merestorasi dinasti Han ?"
"Aku akan senang sekali bergabung denganmu." kata Liu Bei.
"Jika Kau membiarkanku membunuhnya waktu itu, sekarang tidak akan ada masalah seperti ini" kata Zhang Fei kepada Liu Bei dan Guan Yu.
"Karena keadaan telah begini adanya, marilah kita bersiap2 dan pergi" kata Guan Yu.
Lalu tanpa menunda-nunda lagi, ke 3 saudara dan dengan beberapa pasukan berkuda mengikuti Gongsun Zan dan beriringan untuk bergabung dengan pasukan utama.
Satu demi satu setiap pemimpin akhirnya datang dan berkemah. Kemah mereka mencapai 70 Km lebih. Ketika semua telah tiba, Cao2 sebagai kepala, mempersiapkan korban persembahan kepada dewa dan memanggil seluruh pemimpin untuk mebicarakan rencananya.
Lalu majulah gubernur He nei, Wu Kuang, "Kami telah tergerak oleh perasaan yang mulia untuk berkumpul disini. Sekarang kita harus mencari seorang pemimpin dan kepadanya kita akan menuruti perintahnya."
Lalu berkatalah Cao2, "untuk 4 generasi, posisi tinggi pejabat pemerintahan selalu diisi oleh anggota keluarga Yuan dan pendukungx mereka ada dimana-mana. Sebagai keturunan langsung dari menteri Han, Yuan Shao sangat tepat sebagai pemimpin kita semua."
Yuan shao menolak dan menolaknya lg berkali-kali. Tetapi mereka semua berkata "Itu haruslah dia!, harus dia yang menjadi pemimpin, tidak ada orang lain yang pantas !"
Akhirnya dia setuju. Keesokan harinya disiapkan altar 3 tingkat, dan mereka menaruh semua lambang dan bendera dari masing2 pemimpin yang ada disitu. Dan mereka menyiapkan berbagai sesajian upacara. Upacara dilakukan agar usaha mereka dalam menghancurkan Dong Zhuo dapat berhasil.
Setelah Semuanya siap, Yuan Shao diundang naik ke Altar. Dengan pakaian perang lengkap dan sebuah pedang. Yuan Shao memanjatkan doa dan dia membakar sesajen dan membungkuk pada langit dan bumi setelah itu dia mengucapkan janji bersama :
"Dinasti Han runtuh pada hari yang naas, Kekuasaan kekaisaran telah dihancurkan. Menteri pengkhianat,Dong Zhuo mengambil kesempatan didalam kesempitan ini untuk melakukan tindakan tercela dan bencana terjadi dimana2. Kekejaman merajalela menyengsarakan rakyat kecil. Kami, Yuan Shao dan seluruh anggota konfedarasi, takut keselamatan kekaisaran dan keluarga kerajaan terancam, mengumpulkan pasukan bersama untuk menyelamatkan negara. Kami sekarang menyerahkan hidup kami untuk berusaha sekuat tenaga dan bertindak sesuai dengan keyakinan kami untuk menyelamatkan dinasti. Tidak akan ada tindakan yang mementingkan diri sendiri ataupun yang bertentangan dengan tujuan kami. Jika ada dari kami yang melanggar sumpah ini, maka dia akan kehilangan nyawanya dan tidak akan meninggalkan bekas apapun dimuka bumi ini. Biarlah Langit, bumi dan semua leluhur kami menjadi saksi kami."
Setelah selesai membaca sumpah ini, Yuan shao mengigit jarinya dan meneteskan darahnya kedalam sebuah mangkuk. Dan semua pemimpin yang berada disana juga melakukan hal yang sama. Semua orang terharu melihat kejadian ini.
Setelah semua upacara ini selesai, Yuan Shao mulai mengatur tugas2 yang akan diberikan kepada semua anggota konfederasinya.
Cao2 berkata "Sudah merupakan keharusan kita untuk mematuhi pemimpin yang kita pilih hari ini untuk menyelamatkan negara. Marilah kita mematuhi setiap peraturan dan jangan sampai kita terpecah belah."
"Hanya Perintah pimpinan yang akan kamu patuhi" seluruh pemimpin memberikan hormat.
Lalu Yuan Shao berkata, "Saudaraku, Yuan Shu akan kuangkat menjadi Kepala Penjaga Perkemahan dan Kepala logistik, Dia harus memastikan bahwa seluruh perkemahan mendapatkan persedian sesuai dengan yang dibutuhkannya. Tetapi yang aku butuhkan sekarang adalah seseorang untuk memimpin pasukan melintasi sungai Si dan memprovokasi penyerangan. Pasukan yang lain harus mencari posisi strategis dan memberikan dukungan bagi pasukan utama."
Lalu Gubernur ChangSha, Sun Jian mengajukan dirinya untuk tugas ini.
"Kau adalah seorang pemberani dan hebat, cocok sekali untuk tugas ini!" kata Yuan Shao.
Pasukan dibawah Sun Jian mempersiapkan diri dan berangkat ke sungai Si. Penjaga disana mengirim utusan ke Ibu Kota untuk memberitahukan Perdana Menteri mengenai situasi ini.
Sejak Dong Zhuo mengamankan Kekuasaannya, dia telah memberikan dirinya sendiri kemewahan tanpa peduli hal lain. Ketika masalah ini diketahui Penasehat Li Ru, dia dengan segera menemui tuannya, yang langsung memanggil seluruh menteri dan pejabat.
Lu Bu langsung berdiri dan berkata "Jangan Khawatir, ayahku. Aku akan melihat seluruh pemimpin2 itu dan dengan pendekar2 hebat dipasukan kita, aku akan membuat setiap orang dari mereka mati dan kepala mereka akan ku gantungkan di setiap sudut gerbang kota."
"Dengan bantuanmu aku dapat tidur dengan tenang!" kata Dong Zhuo.
Tetapi seseorang dibelakang Lu Bu maju dan berbicara "Pemotong Banteng digunakan untuk memotong ayam! tidak perlu jendral besar yang pergi, aku akan memotong kepala mereka semudah aku mengeluarkan barang dari sakuku!"
Dong Zhuo melihat orang ini dan tampaklah seorang bertubuh tegap dan kekar. Dia mempunyai pala bundar seperti macan tutul dan pundak yang besar. Namanya adalah Hua Xiong dari Guan Xi. Dong Zhuo sangat senang dengan Keberanian kata2 Hua Xiong dan dengan segera dia diangkat menjadi PANGLIMA PASUKAN KUDA PEMBERANI dan memberikannya 50.000 pasukan berkuda serta 3 jendral. Hua Xiong berserta Li Su, Hu Zhen dan Zhao Cen langsung bergerak menuju sungai Si.
Dari seluruh anggota konfederasi, Bao Xin adalah yang iri terhadap pengangkatan Sun Ce sebagai pemimpin pasukan penyerangan. Karena itu dia berharap dapat yang pertama bertemu musuh. Jadi dia dengan diam2 mengirim saudaranya Bao Zhong dengan 3000 tentara untuk melewati jalan pintas. Setelah pasukan ini melewati jalan itu, mereka langsung menantang perang.
Dengan reaksi Cepat, Hua Xiong dengan 500 pasukan kuda berbaju zirah segera turun dari bukit dan berteriak "Jangan lari kau pemberontak!"
Tetapi Bao Zhong ketakutan dan berputar. Hua Xiong datang dan dengan sekali tebas Bao Zhong langsung jatuh dari kduanya dan mati. Kepala Bao Zhong langsung dipotong dan dikirimkan ke ibu kota. Dong Zhuo langsung mengangkat Hua Xiong sebagai Kepala Pasukan (Commander in chief).
Sun Jian saat ini baru saja berhasil melewati sungai. Dia membawa 4 jendral :Cheng Pu dari Tu Yin yang senjatanya adalah Tombak dengan ujung besi yang berbentuk kepala ular. Huang Gai dari LingLing yang bersenjatakan pecut yang terbuat dari besi. Han Dang dari Ling Zhi dengan senjata Golok besar dan Zu Mao dari Wu Jun yang bersenjatakan 2 bilah pedang.
Sun Jian mengunakan Helm dari perak yang ditutup dengan bandana berwarna ungu. Dia membawa pedang dibadannya yang terbuat dari Koin Cina Kuno dan mengendarai kuda yang indah.
Sun Jian melewati sungai dan berteriak kepada pasukan yang bertahan, "Kalian yang melayani pemberontak! cepatlah menyerah!"
Hua Xiong memerintahkan Hu Zhen untuk keluar menghadapi Sun Jian dan membawa 5000 tentara. Cheng Pu dengan tombaknya keluar dari barisan dan langsung bertempur. Setelah beberapa saat, Cheng Pu membunuh Hu Zhen dengan sebuah tusukan pada lehernya. Lalu Sun Jian memberikan tanda untuk menyerang.
Tetapi dari atas bentengnya tentara Hua Xiong melempari tentara Sun Jian dengan batu dan Sun Jian merasakan sulit untuk menerobos. Dan akhirnya mereka mundur dan berkemah di dekat LiangDong. Sun Jian mengirim pesan kepada Yuan Shao mengenai keadaan ini.
Sun Jian juga mengirim surat kepada kepala logistik untuk meminta persediaan.
Tetapi seorang penasehat Yuan Shu berkata "Sun Jian ini sungguh hebat dia seperti macan di timur. Apabila dia berhasil masuk ibu kota dan menghancurkan Dong Zhuo, kita akan mempunyai macan mengantikan serigala. Jangan kirimkan dia perbekalan, buatlah pasukannya kelaparan dan itu akan memastikannya kalah."
Yuan Shu mendengarkan saran itu dan pesan dikirmkan kembali pada Sun Jian bahwa tidak ada Perbekalan dan Beras yang tersedia. Lalu pasukan Sun Jian dengan cepat mulai merasa kelaparan dan mulai menunjukan ketidak disiplinan dan mata2 pasukan Hua Xiong melaporkan keadaan ini.
Li Ru membuat rencana untk Hua xiong, "Kita akan menyerang mereka malam ini dengan sebuah serang cepat dari belakang dan depan, sehingga kita akan dapat menangkap mereka."
Hua Xiong setuju dan mereka menyiapkan pasukan untuk menyerang. Lalu pasukan penyerang diperintahkan untuk makan dan beristirahat. Ketika hari telah gelap, mereka meninggalkan benteng dan berjalan melalui jalan kecil menuju kebelakang pasukan Sun Jian. Bulan sungguh terang dan angin terasa sejuk. Mereka tiba ketika tengah malam dan bunyi genderang langsung didengungkan. Sun Jian langsung memakai pakaian perangnya dan langsung mengendarai kudanya. Dia langsung memacu kudanya kearah Hua Xiong dan kedua Pendekar itu bertempur. Tetapi tak lama, pasukan Li Ru muncul dan memanah api dan perkemahan terbakar.
Pasukan Sun Jian berada dalam kekacauan dan lari menyelamatkan diri. Hanya Zu Mao yang ada disisi Sun Jian saat ini. Mereka berdua berhasil keluar dan menyelamatkan diri. Hua Xiong terus mengejar, Sun Jian mengambil panahnya dan memanah 2 panah secara bergantian dalam waktu yang cepat, tetapi semuanya meleset. Lalu dia mengambil anak panahnya lagi yang ke 3, karena terlalu kuat menariknya, senar panahnya putus dan dia lalu membuang panahnya dan memacu kudanya secepat mungkin.
Lalu berkata Zu Mao, "Tuanku, ikat kepala ungumu itu menjadi tanda dirimu, sangat mudah dikenali oleh pemberontak itu. Berikan padaku dan aku akan memakainya."
Lalu Sun Jian memberikan ikat kepalanya itu. Dan kedua orang itu berpisah. Para pengejar hanya mencari orang yang memakai ikat kepala ungu itu dan akhirnya Sun Jian berhasil Lolos dari bahaya.
Zu Mao yang sedang dikejar, lalu memasangkan helmnya yang ada ikat kepala ungunya kesebuah tiang dirumah yang sudah terbakar 1/2nya yang dilewatinya dan lalu dia masuk kedalam hutan yang lebat. Pasukan Hua Xiong yang melihat helm itu tidak bergerak, segera berhati2 krena menyangka ada orang dirumah itu. Mereka mengepung rumah itu dan memanahinya dari setiap sisi. Akhirnya mereka tahu bahwa itu hanyalah tipuan, mereka masuk dan mengambilnya.
Ini adalah saat yang ditunggu2 Zu Mai, Segera dia keluar dengan dua pedang ditangannya dia segera menerjang Hua Xiong, Tetapi Hua Xiong juga bereaksi cepat. Dengan sekali Tebas Hua Xiong membunuh Zu Mao. Hua Xiong dan Li Ru membantai sisa pasukan Sun jian hingga fajar menyingsing dan mereka memimpin pasukannya kembali kedalam benteng.
Cheng pu, Huang Gai dan Han Dang saat ini telah bertemu dengan Sun Jian dan mengumpulkan pasukannya yang tersisa. Sun Jian sedih karena kematian Zu Mao.
Ketika berita kekalahan ini sampai kepada Yuan Shao, Dia sangat marah dan memanggil semua pemimpin untuk berkumpul. Mereka semua berkumpul dan Gongsun Zan lah yang datang terakhir.
Ketika mereka semua telah berkumpul didalam tenda, Yuan Shao berkata "Saudara dari Jendral Bao Xin telah melanggar perintah dan kita membayar akibatnya. Dia tergesa2 menyerang musuh. Dia sekarang telah dibunuh dan juga dengan banyak tentara kita. Sekarang Sun Jian telah dikalahkan. Maka semangat tempur kita telah berkurang, apa yang harus kita lakukan ?"
Semua terdiam, Yuan Shao melihat mereka semua satu per satu sampai dia tiba di tempat Gongsun Zan dan dia melihat 3 orang yang berdiri dibelakangnya. Mereka tidak tampak seperti orang biasa.
"Siapakah orang dibelakangmu itu ?" Tanya Yuan Shao.
Gongsun Zan menyuruh Liu Bei maju kedepan dan berkata "Ini Liu Bei, Kepala Daerah Ping Yuan dan adalah saudaraku. Dahulu kami pernah tinggal bersama ketika kami berdua menjadi pelajar."
"Itu pasti Liu Bei yang membantu melawan Pemberontak Jubah Kuning." Kata Cao2.
"Ya, memang dia" jawab Gongsun Zan. Dan dia memerintahkan Liu Bei untuk bersujud kepada seluruh pemimpin yang kepada mereka semua Liu Bei menceritakan asal-usulnya dan jasa-jasanya secara detail.”
"Karena dia berasal dari garis Han, dia harus dipersilahkan duduk." kata Yuan Shao dan dia mempersilahkan Liu Bei duduk.
Liu Bei dengan halus menolak hal ini dan berterima kasih.
Kata Yuan Shao, "Pengecualian ini bukan karena kamu terkenal atau jabatanmu, tetapi karena kau adalah keluarga dari kekaisaran kita ini."
Lalu Liu Bei duduk dalam kursi yang lebih rendah dalam deretan panjang para pemimpin2 itu dan kedua saudaranya berdiri dibelakangnya.
Bahkan ketika mereka sedang melakukan pertemuan ini, pasukan pengintai melaporkan Hua Xiong dan sekelompok pasukan kuda berbaju zirah telah keluar dari benteng dan mereka memamerkan Helm yang ada ikat kepala warna ungu milik Sun Jian. Lalu mereka menghina semua orang yang ada didalam kemah itu dengan kata2 kasar dan menantangnya berduel.
"Siapa yang berani keluar untuk melawan ?" tanya Yuan Shao.
"Aku akan" kata Yu She, Seorang jendral Yuan Shu.
Lalu Yu She keluar dan hanya berlangsung 3 jurus saja lalu dilaporkan Yu She telah tewas.
Ketakuan melanda orang2 itu. Tangan mereka menjadi dingin.Lalu Han Fu berkata "Aku mempunyai jendral tangguh, Pan Feng namanya dan dia dapat membunuh Hua Xiong ini."
Lalu Pan Feng segera keluar menemui musuhnya. Dengan kampak besar ditangannya, Pan Feng berkuda dan maju. Tetapi hanya dalam 10 jurus saja berita sedih datang bahwa jendral Pan Feng pun telah kalah. Muka semua orang pucat mendengar berita ini.
"Sungguh sayang, kedua jendralku Yan Liang dan Wen Chou tidak berada disini. Apakah masih ada yang berani melawan Hua Xiong ini ?" tanya Yuan Shao.
Belum Selesai Yuan Shao berbicara, sebuah suara berkata "Aku akan pergi dan membawa kepala Hua Xiong kehadapanmu!"
Semua melihat siapakah yang berbicara, dia tinggi dan memiliki janggut panjang. Matanya seperti mata burung phoenix dan alisnya tebal. Wajahnya tampak garang berwarna kemerah-merahan dan suaranya sangat dalam seperti lonceng besar.
"Siapakah Dia? tanya Yuan Shao.
Gongsun Zan mengatakan bahwa itu Guan Yu, saudara Liu Bei.
"Dan apakah jabatannya ?" tanya Yuan Shao.
"Dia ini adalah pelatih pasukan pemanah berkuda Liu Bei."
"APA!!!, Sebuah penghinaan bagi kita semua!!" Teriak Yuan Shu dari tempatnya. "Apakah kita tidak mempunyai jendral lagi ?, Berani sekali seorang pemanah berbicara dihadapan kita ? mari kita hukum dia!"
Tapi cao2 langsung mengintervensinya, "Tenanglah Yuan Shu! karena orang ini telah berbicara maka pastilah dia pemberani. Biarkan dia mencoba, kalau dia gagal kita akan menghukumnya."
'Hua Xiong akan mentertawakan kita jika kita mengirim pemanah melawannya" kata Yuan Shao.
"Orang ini tidak tampak seperti orang biasa dan bagaimana musuh tahu kalau dia hanyalah seorang pemanah?" tanya Cao2.
"Jika aku gagal kamu dapat mengambil kepalaku" kata Guan Yu.
Cao2 memerintahkan mereka untuk memanaskan arak dan menawarkan kepada Guan Yu sebagai tanda hormat sebelum dia keluar.
"Tuangkan saja dulu" kata Guan Yu, "Aku akan kembali sebelum itu mendingin."
Guan Yu pergi dengan membawa golok naganya. Semua yang ditenda itu mendengar bunyi gemuruh drum dan suara pertarungan yang dahsyat seperti langit sedang runtuh, langit terbelah, bukit2 hancur dan ombak menerjang. Dan mereka sangat ketakutan dan khawatir dan ketika mereka sedang mendengarkan, terdengarlah suara kuda mendekat. Dan Guan Yu kembali, dia melemparkan kepala Hua Xiong dibawah kaki Yuan Shao.
Araknyapun masih hangat.
Caox sangat terkejut dan senang dengan keberhasilan ini.
Lalu Zhang Fei berkata "Kakakku telah membunuh Hua Xiong, apalagi yang kita tunggu ? Kenapa kita tidak menyerang sekarang dan menghancurkan Dong Zhuo ? Apakah akan ada waktu yang lebih baik ?"
Lagi Yuan Shu yang marah, "Kami adalah pejabat tinggi tidak tergesa-gesa. Disini ada seorang pengikut kepala daerah menyombongkan kehebatannya dihadapan kita! keluarkan mereka dari tenda, kataku!!!."
tetapi lagi Caox menyela. "Apakah kita perlu mempertimbangkan posisi untuknya karena dia telah melakukan jasa besar ?"
"Jika kau memberikan kepala desa kehormatan seperti itu, sebaiknya aku mengundurkan diri." kata Yuan Shu.
"Apakah kata2 cukup untuk mengalahkan sebuar rencana besar ?" kata caox.
Lalu dia mempersilahkan Gongsun Zan untuk membawa ke 3 bersaudara itu kembali ke kemahnya dan pemimpin yang lainpun kembali. Malam itu cao2 secara rahasia mengirimkan arak dan daging kepada ke 3 bersaudara itu.
Ketika tentara Hua Xiong menceritakan kekalahan itu pada Li Ru, Dia sangat khawatir dan gelisah. Dia menulis pesan kepada tuannya untuk membahas masalah ini.
Li Ru membuat ringkasan masalah ini, "Kita telah kehilangan pemimpin terbaik kita dan kekuatan pemberontak telah menjadi besar. Yuan Shao adalah pimpinan konfederasi dan pamannya Yuan Wei adalah pejabat kekaisaran. Jika yang ada di Ibukota bergabung dengan yang ada di lapangan maka kita akan mengalami bencana nantinya. Maka oleh sebab itu kita harus menyingkirkan mereka. Jadi saya minta tuan perdana menteri untuk menempatkan diri sebagai kepala dari pasukan dan hancurkan konfedererasi ini."
Dong Zhuo setuju dan segera dia memerintahkan kedua jendralnya Li Jue dan Guo Si untuk membawa 500 tentara untuk mengepung kediaman Yuan Wei dan bunuh semuanya tidak perduli umur atau apapun. Lalu penggal kepala mereka semua dan gantunglah di depan gerbang kota. Dong Zhuo memerintahkan 200.000 tentara untuk bergerak dan membentuk 2 pasukan. 50.000 pasukan yang pertama dipimpin Li Jue dan Guo Si dan mereka harus mempertahankan sungai Si. Mereka tidak perlu bertarung. 150.000 lainnya langsung dibawah Dong Zhuo menuju "PERANGKAP HARIMAU". Dia membawa Lu Bu, Fan Chou, Zhang Ji, Li Ru dan jendral lainnya. Dia juga memrintahkan mengumpulkan rakyat yang dapat berperang, berjumlah 500.000 pasukan.
"PERANGKAP HARIMAU" terletak 15 km dari ibu kota Luo Yang. Ketika mereka telah tiba, Dong Zhuo memerintahkan Lu Bu membawa 30.000 tentara dan membuat benteng yang kuat di depan jalan masuk menuju daerah itu. Sisanya bersama Dong Zhuo mempertahankan daerah itu.
Berita mengenai hal ini terdengar oleh Yuan Shao yang segera mengumpulkan pemimpin2 konfederasi.
"Pengambilan daerah itu terpaksa memecah pasukan kita menjadi 2. Oleh Sebab itu kita harus melawan pasukan Dong Zhuo yang berada dijalan masuknya untuk dapat menuju ibu kota.” kata Cao2
Lalu 8 pemimpin - Wang Kuang, QiaoMao, Bao Xin, Yuan Yi, Kong Rong, Zhang YAng, Tao Qian dan Gongsun Zan, diperintahkan membawa tentaranya menuju "PERANGKAP HARIMAU" untuk melawan musuh mereka, Cao2 membawa pasukannya untuk mendukung pasukan utama, sedangkan sisanya harus mengawasi gerak2 pasukan musuh yang ada disepanjang benteng di sungai Si.
Dari kedelapan pemimpin. Wang Kuang, gubernur He Nei adalah yang pertama tiba. Lu Bu langsung membawa pasukannya sebanyak 3000 pasukan berkuda lengkap dengam baju zirah terbaik dan senjata2 terbaik. Ketika Wang Kuang mengetahui hal ini, dia memerintahkan pasukannya membentuk formasi, pasukan berkuda, infantri, pemanah semua disiapkan pada formasi tempur.
WAng Kuang sangat terkesan melihat Lu Bu yang gagah itu, Dikepalanya dia memakai helm emas, dibadannya dia mengunakan baju Zirah emas seperti sisik naga ditutupi jubah denan bordiran warna merah bergambar bunga, menggunakan ikat pinggang dari sutra yang berhiaskan mutiara dan ditengahnya ada batu giok berlambang naga. Dia membawa panah dan busur dipunggungnya dan membawa tombak dengan pisau bulan sabit di ujungnya. Dia duduk diatas kuda yang indah dan besar berwarna merah. Benar dia adalah pendekar dari pendekar dan kudanya adalah kuda dari segala kuda.
"Siapa yang berani melawannya ?" tanya Wan Kuang kepada orang2nya.
Sebagai respon atas pertanyaan itu seorang jendral pemberani dari He Nei bernama Fang Yue maju kedepan, dia menyiapkan tombaknya untuk bertarung. Lu Bu dan Fang Yue bertarung di tengah lapangan disaksikan oleh kedua belah pasukan dari atas bukit. Tidak sampai 5 ronde Fang Yue telah Jatuh dan tertusuk tombak Lu Bu. Lu Bu menerjang maju dan pasukanya mengikuti. Pasukan Wan Kuang yang ketakutan tidak dapat menahan Lu Bu dan mereka berlarian kesegala arah. Lu Bu berkuda dan membunuh siapa saja yang ditemuinya. Di pertempuran itu Lu Bu seorang diri telah membunuh lebih dari 300 orang dan tidak terluka sedikitpun.
Beruntung, dua pasukan lainnya yang dipimpin oleh Qiao Mao dan Yuan Yi tiba dan menyelamatkan Wan Kuang, Lu Bu pun terpaksa mundur. Mereka bertiga telah kehilangan banyak pasukan memutuskan mundur sejauh 10 km dan membuat pertahanan. Dan tdk lama kemudian ke 5 pemimpin lainnya tiba. Mereka berkumpul dan setuju bahwa Lu Bu tak terkalahkan.
Dan ketika mereka sedang berbicara, tiba2 pasukan melaporkan bahwa Lu Bu menantang mereka untuk berduel. Mereka semua langsung menaiki kuda mereka dan membagi pasukannya jadi 8, masing2 pasukannya berada pada tempat2 yang tinggi. disekitar mereka ada pasukan musuh dalam formasi yang dipimpin Lu Bu, Banyaknya pasukan saat itu sudah tidak lagi dapat dihitung, mereka semua membawa panji2 mereka yang berkibar tertiup angin.
Mereka menyerang posisi pasukan Lu Bu. Mu Shun, jendral dari gubernur Zhang Yang berkuda dgn membawa tombak dan berusaha melawan Lu Bu, tetapi langsung terbunuh bahkan sebelum dia sempat mengayunkan tombaknya, Tombak Lu Bu sangat panjang, kurang lebih 2 meter. Lalu datanglah Wu Anguo, jendral dibawah Kong Rong. Wu Anguo menggunakan gada besi. Mereka berdua bertarung sebanyak 10 jurus dan akhirnya sebuah tebasan dari tombak Lu Bu mematahkan lengan Wu Anguo. Lalu ke 8 pasukan memajukan pasukannya untuk mengepung Lu Bu Seorang diri, akhirnya Lu Bu mundur kedalam pasukannya.
Kemudian pertarungan berakhir dan pasukan kembali kedalam perkemahan.
Cao2 berkata "Tidak ada yang dapat menandingi kehebatan Lu Bu, mari kita panggil yang lainnya dan kita berunding, jika saja kita berhasil mengatasi Lu Bu maka Dong Zhuo sangatlah mudah diatasi."
Ketika rapat sedang berlangsung, Lu Bu datang lagi untuk menantang Duel, lagi dan lagi dan lagi banyak jendral keluar untuk bertarung dengannya. beberapa berhasil kembali dengan terluka tetapi banyak yang mati. Kali ini Gongsun Zan dengan tombaknya keluar untuk menemui musuh. tetapi setelah beberapa ronde, Gongsun Zan berputar dan kabur. Lu Bu mengejar dengan memacu kudanya. Kuda Lu Bu si"rambut merah" sangatlah cepat, semua pemimpin ditenda itu sudah takut melihat kecepatan kuda Lu Bu yang hampir berhasil mendekati kuda Gongsun Zan, dan ketika Lu Bu telah mengangkat tombaknya untuk menebas Gongsung Zan tiba2 muncul dari sampingnya seorang dengan mata yang bersinar dan janggut yg kasar bersenjatakan tombak yang memiliki ujung seperti ular.
"Tunggu, kau bajingan" hardiknya. "Aku Zhang Fei dari Yan telah menunggumu!"
Melihat musuh baru, Lu Bu tidak lagi mengejar Gongsun Zan dan langsung melawan Zhang Fei. Zhang Fei yang bersemangat segera memacu kudanya mendekati Lu Bu. Mereka berdua seimbang, mereka telah bertarung lebih dari 50 jurus dan tidak ada satupun dari mereka yang menang. Guan Yu yang tidak sabar melihatnya kemudian berkuda maju dan dengan golok naganya dia menyerang Lu Bu juga. Mereka bertiga bertarung 30 jurus lebih lagi dan tidak ada yang menang, Lu Bu masih tampak sangat tegar.
Lalu Liu Bei yang meilhat hal ini turut membantu kedua saudaranya, dengan dua pedang ditangan, dia menyerang Lu Bu. Akhirnya Lu Bu harus melawan mereka bertiga. Mereka semua mengeluarkan semua kemampuan dan jurus2 terbaik yang mereka punya. Kilatan2 api akibat pergesekan senjata dan kilatan cahaya senjata yang terpantul akibat sinar matahari berkilau-kilauan, membuat pasukan Lu Bu dan pasukan dari 8 pemimpin semuanya terpana melihatnya. Mereka semua mengagumi pertarung ini.
Tetapi setelah lebih dari 3 jam bertarung, Lu Bu mulai berasa lelah. Melihat bahwa Liu Bei lengah, Lu Bu berusaha menusuk Liu Bei yang menyebabkan Liu Bei menghindar dan Guan Yu yang berusaha menolong Liu Bei pun akhirnya melepaskan tekanan pada Lu Bu, Lu Bu melihat ada celah terbuka dan langsung memacu kudanya untuk lari.
Tapi 3 bersaudara itu tidak mau membiarkan Lu Bu lari, mereka memacu kuda mereka untuk mengejarnya. Pasukan dari 8 pemimpin, berteriak menyemangati 3 bersaudara itu. Tetapi Kuda Lu Bu jauh lebih cepat dan akhirnya berhasil kembali kedalam bentengnya.
Ke 3 bersaudara yang mengejar Lu Bu itu melihat ada Payung berwarna hitam didaerah barat.
"Pasti disana ada Dong Zhuo" teriak Zhang Fei. "Apa gunanya mengejar Lu Bu? Lebih baik menangkap pimpinan pemberontak jadi langsung memotong akar kejahatan.!"