Rabu, 20 Oktober 2010
Yah....Namanya Nasib
Di satu sore yang tenang. aku duduk di depan rumah nenekku. Nenekku datang menghampiri saat aku duduk memperhatikan anak-anak di jalan yang sedang membeli kue.
"Yang jualan kue itu istrinya sendiri yang buat", katanya. "Kalau pagi jualannya di SD situ. Tinggalnya di jalan seberang itu. Anaknya dua masih kecil-kecil" Selanjutnya ia menambahkan beberapa perihal tentang keadaan ekonomi penjaga kue itu yang serba pas-pasan. "Ya gitu namanya nasib"
Mendengar ucapan nenekku tentang nasib aku memotong, "Bukan gitu nek, namanya orang hidup ya harus berusaha. Ada yang kerja, ada juga yang jualan kayak dia. Tergantung dia bisanya apa. Jangan nyalah-nyalahin nasib." "Iya namanya nasib!" nenekku menjawab. "Nek, bukan berarti kalau dia cuma jualan kue terus namanya nasib" aku kembali menegaskan pandanganku.
"NAMANYA NASIB!" nenekku menegaskan. Setelah berpikir sejenak aku pun tertawa terpingkal-pingkal. "Oooo, namanya Nasib. Aku kira namanya nasib.