Liu Qi meminta saran pada Guru Naga
Di Lembah Bowang, Zhuge Liang pertama kali menggunakan taktiknya
Sun Quan yang semakin gencar menyerang Xiakou membuat Huang Zu makin terdesak dan akhirnya dia berpikir bahwa dia telah dikalahkan dan tidak dapat lagi bertahan, Dia segera meninggalkan Jiangxia dan mengambil jalan ke Jing Zhou. Gan Ning yang telah menduga hal ini telah menyiapkan penyergapan diluar gerbang timur Jiang Xia. Segera setelah Huang Zu keluar dari gerbang itu, dia menemukan gerbang itu telah tertutup.
Dari atas kuda, Huang Zu berkata, "Aku telah memperlakukanmu dengan baik pada masa lalu. Kenapa sekarang kau menekanku begitu keras ?"
Gan Ning dengan marah berteriak, "Aku telah melakukan jasa besar bagimu dan kau memperlakukanku seperti bajak laut rendahan. Sekarang apa lagi yang mau kau katakan ?"
Tidak ada hal lain yang perlu dikatakan dan Huang Zu memutar kudanya untuk kabur. Tetapi Gan Ning menerobos prajurit Huang Zu dan sendirian dia mengejarnya. Lalu dia mendengar ada teriakan dibelakangnya, ternyata jendral Cheng Pu ikut membantunya mengejar Huang Zu. Takut nantinya Cheng Pu akan berhasil menangkap Huang Zu terlebih dahulu, Gan Ning langsung memanah dan mengenai Huang Zu. Huang Zu langsung jatuh dari kudanya. Lalu Gan Ning memotong kepalanya. Setelah ini, dia bersama Cheng Pu keduanya pun kembali dan membawa kepala Huang Zu sebagai hadiah pada Sun Quan. Sun Quan memerintahkan agar menaruh kepala itu didalam kotak dan dibawa kerumah untuk dipersembahkan pada ayahnya.
Sun Quan lalu menghadiahi prajurit2xnya karena telah memenangkan perang dan dia mempromosikan Gan Ning. Sun Quan kemudian mendiskusikan mengenai pengiriman pasukan ke Jiang Xia.
Tetapi Zhang Zhao berkata, "Adalah sangat tidak mungkin untuk mempertahankan kota yang jauh. Lebih baik kita kembali ke rumah dan mempersiapkan pertahanan karena Liu Biao pasti akan membalaskan dendam. Kita akan menemui pasukannya dan mengalahkannya, lalu menyerangnya sampai kedaerahnya dan merebut seluruh wilayahnya."
Sun Quan melihat bahwa nasehat itu bagus, jadi dia meninggalkan Jiang Xia dan mengirim tentaranya kembali ke dataran selatan.
Sekarang Su Fei masih dipenjarakan, tetapi dia mendapatkan seseorang untuk pergi pada Gan Ning dan meminta dia memohon ampunan. Gan Ning telah menduga hal ini. Walaupun Su Fei tidak meminta Gan Ning juga memang tidak akan membiarkan sahabatnya dan pelindungnya itu mati.
"Aku tidak akan melupakan dia walaupun dia tidak berkata apapun." Kata Gan Ning.
Ketika pasukan itu kembali, Sun Quan memerintahkan Su Fei untuk dihukum mati sehingga kepalanya dapat dijadikan persembahan bersama kepala Huang Zu.
Lalu Gan Ning menemui tuannya itu dan berkata, "Beberapa waktu yang lalu, jika bukan karena Su Fei, tulang2xku mungkin sudah terkubur disuatu parit2x dan aku tidak akan dapat mengabdi padamu. Sekarang memang dia layak mati, tetapi aku tidak dapat melupakan kebaikannya padaku, dan aku harap kau mengambil kembali semua kehormatan yang telah kau berikan padaku sebagai ganti nyawannya."
Sun Quan menjawab, "Karena dia pernah baik padamu, aku akan mengampuninya untuk mu. Tetapi apa yang akan kita lakukan jika dia melarikan diri ?"
"Jika dia diampuni, dia pasti akan sangat bersyukur dan tidak akan lari. Jika dia lari, maka aku akan menyerahkan diriku sebagai gantinya."
Akhirnya Su Fei dibebaskan dan hanya kepala Huang Zu yang dijadikan persembahan. Setelah upacara itu, sebuah perjamuan besar diadakan untuk menghormati mereka yg pulang dari perang. ketika hal itu berlangsung, tiba2x ada seorang tamu yang langsung menangis dan berteriak kencang sekali, mengambil pedangnya dan segera menyerang Gan Ning. Gan Ning langsung berdiri dan mempertahankan dirinya dengan kursi yang ada dia duduki. Sun Quan melihat bahwa penyerang itu adalah Ling Tong, yang ayahnya Ling Cao mati terbunuh oleh panah Gan Ning. Anaknya sekarang ingin membalaskan dendam ayahnya.
Segera Sun Quan berdiri dari tempat duduknya, Sun Quan berusaha menenangkan Ling Tong, " Jika dia telah membunuh ayahmu, maka ingatlah bahwa setiap orang berperang untuk tuannya dengan sebaik-baiknya. Tetapi sekarang setelah kalian berada dalam satu bendera, kau tidak boleh mengingat luka masa lalu."
Ling Tong bersujud sampai ke lantai dan berkata, "Bagaimana aku tidak membalaskan dendam ini ? Ini adalah hutang darah dan kami tidak mungkin hidup dibawah langit yang sama !"
Para tamu yang lain ikut melerai dan meminta agar Ling Tong melupakan balas dendamnya dan akhirnya dia berhenti menyerang tetapi dia menatap Gan Ning dengan marah.
Segera Gan Ning di kirim dengan 5000 prajurit dan 100 kapal tempur untuk menjaga Xiakou dimana disana dia jauh dari kemarahan Ling Tong. Lalu Sun Quan juga mempromosikan Ling Tong sehingga dia menjadi lebih senang sekarang.
Sekarang daerah selatan memiliki banyak kapal dan prajurit dikirim untuk menjaga tempat2x strategis di sekitar sungai. Adik Sun Quan, Sun Kuang ditempatkan sebagai kepala di Wu Jun dan Sun Quan sendiri dengan pasukan besarnya bertempat di ChaiSang.
Zhou Yu, Sebagai panglima besar dan admiral seluruh angkatan laut berada di danau Po Yang untuk melatih prajurit dan persiapan untuk pertahanan dan penyerangan dilakukan dengan segera.
Liu Bei mendapatkan laporan dari mata2xnya mengenai apa yang terjadi didataran selatan dan juga dilaporkan mengenai kematian Huang Zu. Lalu dia berkonsultasi dengan Zhuge Liang mengenai tindakan apa yang harus dilakukan. Sementara mereka sedang mendiskusikan masalah, tiba2x datang utusan dari Liu Biao, meminta Liu Bei untuk pergi kepadanya.
Zhuge Liang menasehati dia untuk pergi dan berkata, "Panggilan ini adalah untuk berkonsultasi padamu mengenai bagaimana membalaskan dendam Huang Zu. Kau harus membawa aku turut serta dan biarkan aku bertindak sesuai dengan situasi yang ada. Ada beberapa keuntungan yang dapat kita ambil dari hal ini."
Meninggalkan Guan Yu menjaga Xinye, Liu Bei pergi dengan membawa Zhang Fei dan 500 prajurit.
Dalam perjalanan dia berdiskusi dengan penasehatnya yang berkata, "Pertama kau harus berterima kasih pada Liu Biao untuk menyelamatkan dirimu dari rencana Cai Mao di Xiang Yan. Tetapi kau tidak boleh menerima misi apapun unutk melawan dataran selatan tetapi katakanlah kau harus kembali ke Xinye untuk membereskan pasukanmu."
Dengan nasehat ini Liu Bei ke Jing zhou dan diberi tempat di rumah tamu. Zhang Fei dan pasukannya berkemah diluar tembok. Segera Liu Bei dan Zhuge Liang diterima oleh liu Biao. Liu Bei meminta maaf untuk kelakuannya ketika diperjamuan tempo hari.
Liu Biao berkata, "Saudaraku, aku telah mengetahui bahwa kau adalah korban dari sebuah rencana keji dan aku harus menghukum mati orang itu, hanya karena ada permohonan dari semua orang maka dia kuampuni. Aku harap kau tidak menganggap hal itu sebagai suatu hal yang salah."
"Cai Mao pasti tidak berurusan dengan hal itu. Aku pikir itu pasti karena bawahannya dan temannya." Jawab Liu Bei.
Liu Biao berkata, "Jiang Xia telah kalah dan seperti yang kau tahu, Huang Zu telah mati. Jadi aku meminta kau kemari untuk memikirkan sebuah rencana membalas dendam."
"Huang Zu sungguh kejam dan kasar serta tidak memperlakukan orang2xnya dengan baik. Ini adalah sebab sebenarnya kejatuhannya. Tetapi apakah kau memikirkan apa yang akan dilakukan cao2x dari utara jika kita menyerang keselatan. ?"
"Aku sudah mulai tua dan lemah, dan aku sudah tidak dapat mengurusi masalah negara dengan baik. Maukah kau membantuku, saudaraku ? Setelah aku tidak ada kau akan memiliki daerah ini."
"Kenapa kau mengatakan hal seperti ini, saudaraku ?" Pikirmu aku sanggup menanggung tugas ini ?"
Disini Zhuge Liang menatap Liu Bei yang langsung melanjutkan, "Tetapi berikan aku sedikit waktu untuk memikirkannya."
Setelah ini dia lalu berpamitan.
Ketika mereka sampai di tempat mereka bermalam, Zhuge Liang berkata, "Kenapa kau menolak tawarannya untuk menguasai daerah ini ?"
"Dia telah sangat baik padaku. Aku tidak dapat mengambil keuntungan dari kelemahannya ini."
"Benar2x seorang pemimpin yang baik dan dermawan." Kata Zhuge Liang sambil mengehal napas.
Segera setelah itu, Liu Qi, anak dari Liu Biao datang. Liu Bei segera menyambutnya.
Pemuda itu mulai menangis dan berkata, "Ibu tiriku sangat membenciku. Hidupku sekarang dalam bahaya. Dapatkah kau membantuku, paman ? "
"Keponakanku, ini adalah masalah keluarga. Kau seharusnya tidak datang padaku."
Zhuge Liang yang berada disina lalu tersenyum. Liu Bei yang melihat dia mengerti maksud senyum itu lalu mengatakan pada Liu Qi unutk meminta saran Zhuge Liang.
"Ini adalah masalah keluarga, aku tidak dapat membantumu." Jawab Zhuge Liang.
Liu Qi kemudian berpamitan dan pergi, Keesokan harinya ketika Liu Qi mengundang Liu Bei, Liu Bei berpura-pura sedang sakit dan mengirim Zhuge Liang untuk mewakilinya.
Zhuge Liang lalu menjawab panggilan itu dan ketika dia telah sampai ke kediaman Liu Biao, dia segera disambut Liu Qi yang langsung mengantarnya ke ruangan pribadinya.
Ketika teh sudah disediakan, Liu Qi berkata, "Aku sangat dibenci oleh ibu tiriku. Dapatkah kau menasehatiku apa yang harus kulakukan ?"
"Sebagai seorang tamu, aku sulit sekali untuk memberimu nasehat mengenai "DARAH dan DAGING", Jika aku lakukan dan cerita ini menyebar, banyak masalah akan bermunculan."
Dengan ini Zhuge Liang berdiri dan berpamitan.
Tetapi Liu Qi tidak mengijinkannya pergi dan berkata, "Kemahsyuranmu telah kudengar. Aku masih ingin berbincang-bincang denganmu."
Liu Qi mengundang Zhuge Liang kesuatu ruangan dan membawakannya makanan dan minuman. Sementara mereka makan dan minum, Liu Qi mengulangi lagi permintaanya. Apakah yang harus dilakukannya karena ibu tirinya membenci dirinya.
"Ini bukanlah masalah yang dapat aku berikan nasehat." Jawab Zhuge Liang, yg segera berdiri kedua kalinya untuk berpamitan.
"Guru, Jika kau tidak mau menjawab pertanyaanku, maka biarlah. Tetapi mengapa kau sangat ingin meninggalkanku ?"
Lalu Zhuge Liang duduk kembali dan Liu Qi berkata, "Aku mempunyai tulisan kuno yg aku inign tunjukan padamu."
Dan dia membawa Zhuge Liang kesuatu runangan kecil diatas.
"Dimanakah tulisan itu ?" Tanya Zhuge Liang.
Bukannya menjawab, Liu Qi malah menangis dan berkata, "Ibu tiriku akan membunuhku. Hidupku dalam bahaya. Guru, apakah kau tidak akan mengucapkan beberapa kata untuk menyelamatkan hidupku ?"
Zhuge Liang segera bergegas untuk turun, tetapi dia menemukan bahwa tangga yang dipakai untuk naik telah di copot.
Lagi Liu Qi berkata, "Guru, Ketakutanmu adalah jika hal ini akan diketahui orang lain. Apakah karena itu kau diam ? Disini kita diantara langit dan bumi dan apapun yang kau katakan hanya akan keluar dari mulutmu dan masuk ketelingaku. Tidak ada apapun yang lain dapat mendengar kita. Sekarang maukah kau katakan padaku apa yang harus kulakukan ?"
"Jangalah kau merusak hubungan diantara saudara," Kata Zhuge Liang, "Apakah mungkin bagi diriku untuk membuatkan sebuah rencana untukmu ?"
"Hidupku berada dalam bahaya." Kata Pemuda itu, "Aku akan mati dikakimu."
Berkata begitu, Liu Qi mengancam unutk mengakhiri hidupnya sendiri.
Zhuge Liang langsung mencegahnya dan berkata, "Sebenarnya ada jalan."
"Aku harap guru mau mengatakannya padaku," ucap Liu Qi sambil bersujud.
"Kau pernah mendengar cerita mengenai Shen Sheng dan Chong er ? Shen Sheng tetap tinggal dirumah dan dia mati. Kakaknya Chong Er pergi dan hidup dengan aman. Sekarang Huang Zu telah tiada dan Jiang Xia sangat lemah, kenapa kau tidak meminta ayahmu mengirimmu kesana untuk menjaga tempat itu ? Dengan begitu kau akan terhindar dari bahaya."
Liu Qi berterima kasih padanya. Lalu dia memanggil orang2xnya untuk memasang tangga dan dia mengantar Zhuge Liang turun.
Zhuge Liang kembali pada Liu Bei untuk menceritakan kisah ini. Pemuda itu segera bertindak seperti yang telah disarankan padanya, tetapi ayahnya tidak mengijinkannya pergi.
Untuk menyelesaikan masalah ini Liu biao memanggil Liu Bei yang berkata, "Jiang Xia sangat penting dan anakmu adalah orang yang tepat untuk mempertahankan daerah itu. Kau harus membiarkannya pergi. Sebelah tenggara akan dilindungi anakmu dan sebelah timur laut akan menjadi urusanku."
"Aku mendengar cao2x telah melatih pasukan laut dan marinir, dan aku takut bahwa dia akan menyerang kita. Kita harus tetap waspada."
"Aku mengetahui semua hal itu. Kau tidak perlu khawatir." Kata Liu Bei.
Dia segera berpamitan dan pulang kerumah, sementara Liu Qi mendapat perintah membawa 3.000 prajurit dan menjaga Jiang Xia.
Pada saat ini Cao2x menyatukan 3 jabatan tinggi negara dan mengangkat dirinya sendiri sebagai kepala 3 jabatan ini. Dia menunjuk Mao Jie dan Cui Yan menjadi sekertaris negara dan Sima Yi sebagai sekertaris penulis surat. Sima Yi dari Henei adalah cucu dari Sima Juan, Gubernur Ying Chuan. Dia adalah anak dari Sima Fang, Gubernur JingZhao dan adik terkecil dari Sima Lang, Sekertaris jendral kementrian.
Cao2x lalu memanggil para pejabatnya untuk bertemu dan berdiskusi mengenai ekspedisi ke selatan.
Xiahou Dun lalu berkata, "Liu Bei sedang melatih pasukannya di XinYe dan dia adalah sumber masalah. Dia harus dihancurkan terlebih dahulu."
Segera Xiahou Dun diangkat menjadi jendral pelaksana (Ping Jia) dan dibawahnya diberikan 4 jendral- Yu Jin-Li Dian- Xiahou Lan dan Han Hao. Dengan mereka dia membawa 100.000 prajurit menuju Bowang dimana dia dapat mengawasi daerah Xinye.
Xun Yu menentang usul ini dan berkata, "Liu Bei adalah seorang pahlawan terkenal dan dia telah mendapatkan Zhuge Liang sebagai penasehatnya. Kita harus berhati-hati !"
Xiahou Dun berkata, "Liu Bei adalah tikus ! Aku pasti akan membawanya sebagai tawanan."
"Jgn remehkan dia." Kata Xu Shu, "Ingatlah dia telah memiliki Zhuge Liang unutk membantu dia, dia sudah seperti harimau yang mempunyai sayap."
Cao2x berkata, "Siapakah Zhuge Liang ini ?"
"Dia telah mengikuti ajaran Tao dan mengambil nama Naga Tidur. Dia seorang jenius, dewa dan setan digabungkan, seorang terhebat diabad ini. Jangan kau remehkan dia."
"Bagaimana jika dia dibandingkan dengan dirimu ?"
"Tidak dapat dibandingkan. Aku hanyalah Ulat berpedar ditanah dan dia seperti bulan bersinar dilangit." Jawab Xu shu.
"Kau salah." Jawab Xiahou Dun, "Zhuge Liang yang kau sebut ini tidak ada apa2xnya. Siapa yang takut pada dirinya ? Jika aku tidak mendapatkan dia dan tuannya pada pertempuran pertama, akan kuserahkan kepalaku, sebuah hadiah untuk tuan kita, perdana menteri."
"Cepatlah kembali untuk menenangkanku dengan berita kemenangan." Kata Cao2x.
Xiahou Dun lalu langsung segera mempersiapkan pasukannya.
Adanya Zhuge Liang dan perlakuan berlebihan Liu Bei padanya membuat Saudara angkat Liu Bei menjadi tidak senang dan berkata, "Dia sangat muda, walaupun dia pintar dan terdidik. Kakak memperlakukan dia terlalu baik. Kita belom melihat bukti dari kehebatannya."
Liu Bei menjawab,"Kau tidak mengetahui betapa berharganya dia. Aku memiliki dia seperti Ikan yang masuk kedalam air lagi. Aku harap kita tidak akan membicarakan masalah ini lagi."
Mereka pergi, Diam tetapi tidak puas.
Suatu hari seseorang memberikan sebuah topi kepada Liu Bei. Segera Liu Bei memakainya sebagai hiasan. Zhuge Liang datang dan melihat hal itu.
"Apakah kau telah mengubah ambisimu, tuanku. Kau sedang akan mengurusi masalah2x seperti hal ini kah ?" Zhuge Liang berkata.
Liu Bei langsung melepas topi itu dan berkata, "Aku hanya menyenangkan diriku saja dengan barang2x itu."
"Bagaimana kau membandingkan dirimu dengan cao2x ?" Tanya Zhuge Liang.
"Aku lebih lemah."
"Benar. Pasukanmu kurang dari 10.000 dan bagaimanakah peluang 10.000 pasukan melawan 100.000 prajurit. Bagaimana kita dapat melawan mereka ?"
"Aku juga sangat khawatir mengenai hal itu, tetapi aku tidak tahu apa yang harus kulakukan."
"Kau dapat merekrut tentara dan aku akan melatih mereka. Lalu mungkin kita dapat melawan musuh."
Lalu perekrutan dimulai dan 3.000 ribu orang mendaftar. Zhuge Liang melatih mereka secara pribadi.
Segera berita mengenai Xiahou Dun memimpin 100.000 pasukan segera sampai pada mereka.
Ketika mereka mendengar hal itu, Zhang Fei berkata pada Guan Yu, "Kita akan menyuruh Zhuge Liang ini untuk pergi dan berperang."
Segera ada perintah dari Liu Bei untuk memanggil saudara2xnya itu dan meminta nasehat mereka.
"Kenapa tidak mengirim Sang "Air", kakak ?" Jawab Zhang Fei.
"Untuk Cara aku mengandalkan Zhuge Liang, tetapi pelaksanaan aku mempercayai kalian, saudara2xku. Apakah kalian sekarang akan mengecewakan aku ?"
Mereka segera keluar dan Zhuge Liang dipanggil.
"Aku khawatir saudara2xmu tidak akan menuruti perintahku." Kata Zhuge Liang. "Karena itu jika aku dipercaya untuk memenangkan perang ini, kau harus memberikan stempel jabatan dan pedang kekuasaanmu."
Lalu Liu Bei memberikan padanya kedua benda perlambang kekuasaan itu, Zhuge Liang mengumpulkan para jendral dan bawahan untuk menerima perintah.
"Kita akan pergi melihat apakah yang akan dia lakukan." Kata Zhang Fei pada Guan Yu.
Didalam rapat itu Zhuge Liang berkata, "Dikiri Lembah Bowang ada bukit Yu Shan. Di sebelah kanan ada hutan An Lin. Disana kita akan menyiapkan penyergapan. Guan Yu akan pergi ke Yu Shan dengan 1.000 prajurit. Dia harus berada disana sampai musuh lewat. Tetapi ketika melihat signal api diselatan maka itu tandanya dia untuk menyerang. Dia akan membakar kereta persediaan mereka. Zhang Fei akan bersembunyi dibukit dibelakang hutan An Lin dan membawa 1.000 prajurit. Ketika dia melihat tanda api diselatan, dia harus pergi ke depot persediaan di bowang dan membakarnya. Liu Feng dan Guan Ping masing2x membawa 500 prajurit keselatan dan mempersiapkan bahan2x mudah terbakar dan peledak serta memasangnya disepanjang jalan itu. Mereka harus bersiap-siap disana untuk menyalakan api setelah musuh masuk. Musuh akan tiba sore hari dan kedua jendral dapat menyalakan api diwaktu itu. Zhao Yun yang baru kupanggil dari Fan Cheng dipercyaa membawa 1.000 prajurit dan menghadapi mereka. Tetapi dia melawan tidak untuk menang. Dan tuan kita akan memimpin sisa tentara. Aku harap setiap orang mematuhi perintah ini dan jangan ada kesalahan terjadi."
Lalu berkatalah Guan Yu, "Setiap dari kita keluar untuk menemui musuh, tetapi aku tidak mendengar apakah yang akan kau lakukan."
"Aku akan menjaga kota." Kata Zhuge Liang sambil tersenyum.
Zhang Fei langsung tertawa terbahak-bahak, "Kita pergi berperang dalam peperangan besar dan kau hanya duduk diam dirumah dgn nyaman."
"Ini adalah pedang dan ini adalah stempel ! " Jawan Zhuge Liang dgn wajah serius sambil menunjukan kedua barang itu, "Pembangkangan menjalankan perintah dapat dihukum mati !"
Liu Bei berkata, "Apakah kau tidak mengerti bahwa rencana di ruangan kecil dapat membawa kesuksesan sejauh ribuan Li ? Jangan melawan perintah itu saudaraku."
Zhang Fei pergi dengan tersenyum sinis.
Guan Yu berkata padanya, "Mari kita tunggu hasilnya saja. Jika dia gagal, kita dapat mempermalukannya."
Mereka lalu segera pergi. Tidak ada diantara para bawahan dan para jendral yang mengerti mengenai garis besar strategi yang dijalankan, walaupun mereka mematuhi perintah, mereka juga ragu2x dan khawatir.
Zhuge Liang berkata pada Liu Bei, "Kau boleh memimpin pasukanmu keatas bukit dan berkemah sampai musuh tiba esok pagi. Lalu kau harus meinggalkan kemah dan pergi sampai signal api terlihat diselatan. Lalu kau akan maju dan menyerang dengan seluruh kekuatan. Mi Zhu, Mi Fan dan Aku akan menjaga kota."
Di Kota Zhuge Liang menyiapkan perjamuan untuk merayakan kemenangan dan juga mempersiapkan buku untuk mencatat jasa2x.
Liu Bei melihat semua hal ini, tetapi hati dia juga sangat gelisah.
Pasukan Cao2x berjumlah 100.000 prajurit akhirnya mencapai lembah bowang. Lalu 1/2 dari mereka yang merupakan veteran perang diperintahkan untuk bergerak lebih dahulu didepan sebagai pasukan penyerang utama dan sisanya menjaga dibelakang untuk mengawal persediaan. Mereka bergerak dalam dua divisi. Musim saat itu adalah musim gugur dan angin bertiup kencang sekali ketika malam menjelang angin dingin mulai bertiup.
Mereka terus bergerak maju, kemudian mereka melihat awan debu didepan mereka. Xiahou Dun memerintahkan untuk segera menyusun formasi. Dia bertanya pada bawahannya apakah nama tempat ini.
"Didepan itu disebut lembah Bowang dan dibelakang kita disebut sungai Luo," Jawabnya.
Lalu Xiahou Dun maju kedepan untuk melihat2x. meninggalkan Yu Jin dan Li Dian untuk mengatur formasi pasukan.
Lalu Xiahou Dun tertawa dan ketika mereka bertanya mengapa dia begitu senang, dia menjawab, "Xu Shu memuji Zhuge Liang sebegitu tinggi sampai kelangit seperti dia itu bukan manusia saja. Tetapi sekarang aku melihat bagaimana dia menempatkan pasukannya, Dia seperti hanya mengirimkan aku sekumpulan anjing dan biri2x melawan macan dan singa. Aku hanya menyombongkan diri ketika aku berkata akan mendapatkan dia sebagai tawanan, tetapi aku akan benar2x menangkapnya kali ini."
Lalu dia maju dengan kecepatan penuh berserta pasukannya kedepan.
Zhao Yun menghadang dia dan Xiahou Dun memaki-makinya, "Kau pengikut liu bei, hanyalah seperti hantu mengikuti setan !"
Hal ini membuat Zhao Yun marah dan pertempuran dimulai. Hanya sebentar lalu Zhao Yun mundur seperti bahwa dia telah kalah. Xiahou Dun lalu mengejarnya sejauh 5 Li (2,5 Km). Lalu Zhao Yun berbalik dan melawan tetapi hanya untuk sesaat dan segera mundur lagi.
Melihat taktik ini Han Hao salah satu jendral Xiahou Dun langsung berkuda kedepan dan menasehati agar dia berhati-hati, "Aku khawatir ada jebakan menunggu kita didepan."
"Dengan lawan seperti ini, aku tidak perlu takut walaupun ada 10 perangkap sekalipun," Jawab Xiahou Dun yang segera memerintahkan pasukannya mengejar.
Setelah dia sampai ditengah lembah dia mendengar suara ledakan dan munculah liu bei untuk menyerang.
"Inikah perangkapmu !" Kata Xiahou Dun tertawa, "Aku akan sampai ke Xinye sebelum malam ini berakhir."
Xiahou Dun segera memerintahkan seluruh pasukannya maju segera dan musuhnya mundur sementara dia terus maju. Setelah malam tiba, Awan gelap menutupi seluruh langit. Angin kencang bertiup tetapi Xiahou Dun masih memerintahkan agar pasukannya terus mengejar musuh yang mundur.
Kedua jendral dibelakang sampai dicelah sempit dan jalan dipenuih rumput liar.
"Siapa yang meremehkan musuh biasanya kalah." Kata Li Dian dan Yu Jin, "Kita memasuki jalan yg sempit dan gunung2x ini membuat perjalanan makin sulit. Hutan dipinggir kita sangat lebat dan jika musuh menggunakan api maka kita akan kalah."
"Kau benar" Jawab Yu Jin, "Aku akan kedepan dan memperingatkan jendral Xiahou Dun. Mungkin dia akan berhenti. Kau dapat menghentikan mereka yang sedang naik dari bawah."
Yu Jin segera berkuda kedepan dan berteriak, "Hentikan pasukan !"
Xiahou Dun berkata ada masalah apa dia datang mengejar.
Yu Jin berkata, "Jalan disini mengeci dan sulit. Disekitar kita ada hutan lebat. Aku khawatir mereka akan menggunakan api."
Xiahou Dun yang sudah sangat bersemangat itu menolak saran itu dan dia tetap memerintahkan pasukannya untuk maju.
Lalu ada suara2x teriakan dibelakang mereka. Bunyi berisik muncuk dari semak2x disekitar mereak dan tiba2x api menjalar dengan cepat. Api menjalar di seluruh penjuru arah mata angin. Dan diperparah dengan angin yang kencang sekali.
Pasukan Xiahou Dun segera panik dan saling menginjak satu sama lain. Banyak yang tewas. Zhao Yun segera berbalik dan membantai mereka. Xiahou Dun berkuda menembus api dan asap untuk kabur. Zhao Yun berusaha mengejar dia tetapi asap terlalu tebal dan dia tidak dapat melihat dimanakah musuhnya berada. Dia dengan gagah berani melewati kobaran api dan membantai semua prajurit cao2x yang dia lihat.
Sekarang Li Dian melihat bahwa keadaan makin parah, sehingga dia berputar dan memimpin pasukan untuk keluar dari lembah bowang tetapi dicegat oleh pasukan yg dipimpin Guan Yu. Dia segera menerjang pasukan Guan Yu dan berhasil keluar dari kepungan. Guan Yu segera berusaha membantai sisa2x pasukan yang panik itu dan tidak mengejar Li Dian. Yu Jin yang melihat kereta persediaan telah dihancurkan musuh dan tidak ada lagi yang perlu dijaga segera melarikan diri melalui jalan setapak. Kedua jendral yang lain, yang datang untuk menyelamatkan kereta persediaan, bertemu dengan Zhang Fei. Zhang Fei segera melawan mereka berdua sekaligus, Han Hao yang merasa dia kalah kuat dari Zhang Fei segera kabur kedalam hutan tetapi Xiahou Lan berusaha mencari pamannya, Xiahou Dun dan masuk kedalam kobaran api. Zhang Fei mengejarnya tetapi dalam asap yang tebal dia tidak dapat melihat dengan jelas. Akhirnya Dalam kekacauan itu Xiahou Lan terbunuh oleh Zhang Fei, han hao berhasil melarikan diri melewati kepungan tentara Zhang Fei. Keesokan paginya seluruh daerah itu dipenuhi oleh mayat2x terpangang, Bau daging manusia terbakar memenuhi seluruh daerah itu dan darah mengalir bagaikan aliran air sungai dan memerahkan warna tanah disana.
Xiahou Dun berhasil mundur dan membawa sisa pasukannya yang berjumlah kurang dari 20.000 prajurit kembali ke Xu Chang.
Zhuge Liang memerintahkan pasukannya untuk mengambil barang2x yang tertinggal dan ditinggalkan oleh musuh.
Guan Yu dan Zhang Fei yang kembali kerumah mengakui dan berkata, "Zhuge Liang sungguh seorang ahli strategi yang hebat !"
Tidak lama kemudian dia melihat Mi Zhu dan Mi Fang berkuda bersama sekelompok prajurit. Diantara mereka dia melihat Zhuge Liang duduk diatas kereta yang ditarik para prajurit. Guan Yu dan Zhang Fei segera turun dari kudanya dan bersujud pada dia. Kemudian pasukan yang lainpun kembali. Hasil pampasan perang dikumpulkan dan dibagikan kepada para prajurit dan semua kembali ke Xin Ye, dimana penduduk disana telah berbaris menyambut kembalinya pahlawan2x mereka.
"Kami berhutang nyawa pada paman kaisar !" Teriak mereka pada liu bei.
Kata Zhuge Liang, "Xiahou Dun telah dipukul mundur, tetapi cao2x akan datang dengan kekuatan lebih besar."
"Dan apakah yang harus kita lakukan ?" balas Liu Bei.
"Rencanaku telah siap." Kata Zhuge Liang.
Di Lembah Bowang, Zhuge Liang pertama kali menggunakan taktiknya
Sun Quan yang semakin gencar menyerang Xiakou membuat Huang Zu makin terdesak dan akhirnya dia berpikir bahwa dia telah dikalahkan dan tidak dapat lagi bertahan, Dia segera meninggalkan Jiangxia dan mengambil jalan ke Jing Zhou. Gan Ning yang telah menduga hal ini telah menyiapkan penyergapan diluar gerbang timur Jiang Xia. Segera setelah Huang Zu keluar dari gerbang itu, dia menemukan gerbang itu telah tertutup.
Dari atas kuda, Huang Zu berkata, "Aku telah memperlakukanmu dengan baik pada masa lalu. Kenapa sekarang kau menekanku begitu keras ?"
Gan Ning dengan marah berteriak, "Aku telah melakukan jasa besar bagimu dan kau memperlakukanku seperti bajak laut rendahan. Sekarang apa lagi yang mau kau katakan ?"
Tidak ada hal lain yang perlu dikatakan dan Huang Zu memutar kudanya untuk kabur. Tetapi Gan Ning menerobos prajurit Huang Zu dan sendirian dia mengejarnya. Lalu dia mendengar ada teriakan dibelakangnya, ternyata jendral Cheng Pu ikut membantunya mengejar Huang Zu. Takut nantinya Cheng Pu akan berhasil menangkap Huang Zu terlebih dahulu, Gan Ning langsung memanah dan mengenai Huang Zu. Huang Zu langsung jatuh dari kudanya. Lalu Gan Ning memotong kepalanya. Setelah ini, dia bersama Cheng Pu keduanya pun kembali dan membawa kepala Huang Zu sebagai hadiah pada Sun Quan. Sun Quan memerintahkan agar menaruh kepala itu didalam kotak dan dibawa kerumah untuk dipersembahkan pada ayahnya.
Sun Quan lalu menghadiahi prajurit2xnya karena telah memenangkan perang dan dia mempromosikan Gan Ning. Sun Quan kemudian mendiskusikan mengenai pengiriman pasukan ke Jiang Xia.
Tetapi Zhang Zhao berkata, "Adalah sangat tidak mungkin untuk mempertahankan kota yang jauh. Lebih baik kita kembali ke rumah dan mempersiapkan pertahanan karena Liu Biao pasti akan membalaskan dendam. Kita akan menemui pasukannya dan mengalahkannya, lalu menyerangnya sampai kedaerahnya dan merebut seluruh wilayahnya."
Sun Quan melihat bahwa nasehat itu bagus, jadi dia meninggalkan Jiang Xia dan mengirim tentaranya kembali ke dataran selatan.
Sekarang Su Fei masih dipenjarakan, tetapi dia mendapatkan seseorang untuk pergi pada Gan Ning dan meminta dia memohon ampunan. Gan Ning telah menduga hal ini. Walaupun Su Fei tidak meminta Gan Ning juga memang tidak akan membiarkan sahabatnya dan pelindungnya itu mati.
"Aku tidak akan melupakan dia walaupun dia tidak berkata apapun." Kata Gan Ning.
Ketika pasukan itu kembali, Sun Quan memerintahkan Su Fei untuk dihukum mati sehingga kepalanya dapat dijadikan persembahan bersama kepala Huang Zu.
Lalu Gan Ning menemui tuannya itu dan berkata, "Beberapa waktu yang lalu, jika bukan karena Su Fei, tulang2xku mungkin sudah terkubur disuatu parit2x dan aku tidak akan dapat mengabdi padamu. Sekarang memang dia layak mati, tetapi aku tidak dapat melupakan kebaikannya padaku, dan aku harap kau mengambil kembali semua kehormatan yang telah kau berikan padaku sebagai ganti nyawannya."
Sun Quan menjawab, "Karena dia pernah baik padamu, aku akan mengampuninya untuk mu. Tetapi apa yang akan kita lakukan jika dia melarikan diri ?"
"Jika dia diampuni, dia pasti akan sangat bersyukur dan tidak akan lari. Jika dia lari, maka aku akan menyerahkan diriku sebagai gantinya."
Akhirnya Su Fei dibebaskan dan hanya kepala Huang Zu yang dijadikan persembahan. Setelah upacara itu, sebuah perjamuan besar diadakan untuk menghormati mereka yg pulang dari perang. ketika hal itu berlangsung, tiba2x ada seorang tamu yang langsung menangis dan berteriak kencang sekali, mengambil pedangnya dan segera menyerang Gan Ning. Gan Ning langsung berdiri dan mempertahankan dirinya dengan kursi yang ada dia duduki. Sun Quan melihat bahwa penyerang itu adalah Ling Tong, yang ayahnya Ling Cao mati terbunuh oleh panah Gan Ning. Anaknya sekarang ingin membalaskan dendam ayahnya.
Segera Sun Quan berdiri dari tempat duduknya, Sun Quan berusaha menenangkan Ling Tong, " Jika dia telah membunuh ayahmu, maka ingatlah bahwa setiap orang berperang untuk tuannya dengan sebaik-baiknya. Tetapi sekarang setelah kalian berada dalam satu bendera, kau tidak boleh mengingat luka masa lalu."
Ling Tong bersujud sampai ke lantai dan berkata, "Bagaimana aku tidak membalaskan dendam ini ? Ini adalah hutang darah dan kami tidak mungkin hidup dibawah langit yang sama !"
Para tamu yang lain ikut melerai dan meminta agar Ling Tong melupakan balas dendamnya dan akhirnya dia berhenti menyerang tetapi dia menatap Gan Ning dengan marah.
Segera Gan Ning di kirim dengan 5000 prajurit dan 100 kapal tempur untuk menjaga Xiakou dimana disana dia jauh dari kemarahan Ling Tong. Lalu Sun Quan juga mempromosikan Ling Tong sehingga dia menjadi lebih senang sekarang.
Sekarang daerah selatan memiliki banyak kapal dan prajurit dikirim untuk menjaga tempat2x strategis di sekitar sungai. Adik Sun Quan, Sun Kuang ditempatkan sebagai kepala di Wu Jun dan Sun Quan sendiri dengan pasukan besarnya bertempat di ChaiSang.
Zhou Yu, Sebagai panglima besar dan admiral seluruh angkatan laut berada di danau Po Yang untuk melatih prajurit dan persiapan untuk pertahanan dan penyerangan dilakukan dengan segera.
Liu Bei mendapatkan laporan dari mata2xnya mengenai apa yang terjadi didataran selatan dan juga dilaporkan mengenai kematian Huang Zu. Lalu dia berkonsultasi dengan Zhuge Liang mengenai tindakan apa yang harus dilakukan. Sementara mereka sedang mendiskusikan masalah, tiba2x datang utusan dari Liu Biao, meminta Liu Bei untuk pergi kepadanya.
Zhuge Liang menasehati dia untuk pergi dan berkata, "Panggilan ini adalah untuk berkonsultasi padamu mengenai bagaimana membalaskan dendam Huang Zu. Kau harus membawa aku turut serta dan biarkan aku bertindak sesuai dengan situasi yang ada. Ada beberapa keuntungan yang dapat kita ambil dari hal ini."
Meninggalkan Guan Yu menjaga Xinye, Liu Bei pergi dengan membawa Zhang Fei dan 500 prajurit.
Dalam perjalanan dia berdiskusi dengan penasehatnya yang berkata, "Pertama kau harus berterima kasih pada Liu Biao untuk menyelamatkan dirimu dari rencana Cai Mao di Xiang Yan. Tetapi kau tidak boleh menerima misi apapun unutk melawan dataran selatan tetapi katakanlah kau harus kembali ke Xinye untuk membereskan pasukanmu."
Dengan nasehat ini Liu Bei ke Jing zhou dan diberi tempat di rumah tamu. Zhang Fei dan pasukannya berkemah diluar tembok. Segera Liu Bei dan Zhuge Liang diterima oleh liu Biao. Liu Bei meminta maaf untuk kelakuannya ketika diperjamuan tempo hari.
Liu Biao berkata, "Saudaraku, aku telah mengetahui bahwa kau adalah korban dari sebuah rencana keji dan aku harus menghukum mati orang itu, hanya karena ada permohonan dari semua orang maka dia kuampuni. Aku harap kau tidak menganggap hal itu sebagai suatu hal yang salah."
"Cai Mao pasti tidak berurusan dengan hal itu. Aku pikir itu pasti karena bawahannya dan temannya." Jawab Liu Bei.
Liu Biao berkata, "Jiang Xia telah kalah dan seperti yang kau tahu, Huang Zu telah mati. Jadi aku meminta kau kemari untuk memikirkan sebuah rencana membalas dendam."
"Huang Zu sungguh kejam dan kasar serta tidak memperlakukan orang2xnya dengan baik. Ini adalah sebab sebenarnya kejatuhannya. Tetapi apakah kau memikirkan apa yang akan dilakukan cao2x dari utara jika kita menyerang keselatan. ?"
"Aku sudah mulai tua dan lemah, dan aku sudah tidak dapat mengurusi masalah negara dengan baik. Maukah kau membantuku, saudaraku ? Setelah aku tidak ada kau akan memiliki daerah ini."
"Kenapa kau mengatakan hal seperti ini, saudaraku ?" Pikirmu aku sanggup menanggung tugas ini ?"
Disini Zhuge Liang menatap Liu Bei yang langsung melanjutkan, "Tetapi berikan aku sedikit waktu untuk memikirkannya."
Setelah ini dia lalu berpamitan.
Ketika mereka sampai di tempat mereka bermalam, Zhuge Liang berkata, "Kenapa kau menolak tawarannya untuk menguasai daerah ini ?"
"Dia telah sangat baik padaku. Aku tidak dapat mengambil keuntungan dari kelemahannya ini."
"Benar2x seorang pemimpin yang baik dan dermawan." Kata Zhuge Liang sambil mengehal napas.
Segera setelah itu, Liu Qi, anak dari Liu Biao datang. Liu Bei segera menyambutnya.
Pemuda itu mulai menangis dan berkata, "Ibu tiriku sangat membenciku. Hidupku sekarang dalam bahaya. Dapatkah kau membantuku, paman ? "
"Keponakanku, ini adalah masalah keluarga. Kau seharusnya tidak datang padaku."
Zhuge Liang yang berada disina lalu tersenyum. Liu Bei yang melihat dia mengerti maksud senyum itu lalu mengatakan pada Liu Qi unutk meminta saran Zhuge Liang.
"Ini adalah masalah keluarga, aku tidak dapat membantumu." Jawab Zhuge Liang.
Liu Qi kemudian berpamitan dan pergi, Keesokan harinya ketika Liu Qi mengundang Liu Bei, Liu Bei berpura-pura sedang sakit dan mengirim Zhuge Liang untuk mewakilinya.
Zhuge Liang lalu menjawab panggilan itu dan ketika dia telah sampai ke kediaman Liu Biao, dia segera disambut Liu Qi yang langsung mengantarnya ke ruangan pribadinya.
Ketika teh sudah disediakan, Liu Qi berkata, "Aku sangat dibenci oleh ibu tiriku. Dapatkah kau menasehatiku apa yang harus kulakukan ?"
"Sebagai seorang tamu, aku sulit sekali untuk memberimu nasehat mengenai "DARAH dan DAGING", Jika aku lakukan dan cerita ini menyebar, banyak masalah akan bermunculan."
Dengan ini Zhuge Liang berdiri dan berpamitan.
Tetapi Liu Qi tidak mengijinkannya pergi dan berkata, "Kemahsyuranmu telah kudengar. Aku masih ingin berbincang-bincang denganmu."
Liu Qi mengundang Zhuge Liang kesuatu ruangan dan membawakannya makanan dan minuman. Sementara mereka makan dan minum, Liu Qi mengulangi lagi permintaanya. Apakah yang harus dilakukannya karena ibu tirinya membenci dirinya.
"Ini bukanlah masalah yang dapat aku berikan nasehat." Jawab Zhuge Liang, yg segera berdiri kedua kalinya untuk berpamitan.
"Guru, Jika kau tidak mau menjawab pertanyaanku, maka biarlah. Tetapi mengapa kau sangat ingin meninggalkanku ?"
Lalu Zhuge Liang duduk kembali dan Liu Qi berkata, "Aku mempunyai tulisan kuno yg aku inign tunjukan padamu."
Dan dia membawa Zhuge Liang kesuatu runangan kecil diatas.
"Dimanakah tulisan itu ?" Tanya Zhuge Liang.
Bukannya menjawab, Liu Qi malah menangis dan berkata, "Ibu tiriku akan membunuhku. Hidupku dalam bahaya. Guru, apakah kau tidak akan mengucapkan beberapa kata untuk menyelamatkan hidupku ?"
Zhuge Liang segera bergegas untuk turun, tetapi dia menemukan bahwa tangga yang dipakai untuk naik telah di copot.
Lagi Liu Qi berkata, "Guru, Ketakutanmu adalah jika hal ini akan diketahui orang lain. Apakah karena itu kau diam ? Disini kita diantara langit dan bumi dan apapun yang kau katakan hanya akan keluar dari mulutmu dan masuk ketelingaku. Tidak ada apapun yang lain dapat mendengar kita. Sekarang maukah kau katakan padaku apa yang harus kulakukan ?"
"Jangalah kau merusak hubungan diantara saudara," Kata Zhuge Liang, "Apakah mungkin bagi diriku untuk membuatkan sebuah rencana untukmu ?"
"Hidupku berada dalam bahaya." Kata Pemuda itu, "Aku akan mati dikakimu."
Berkata begitu, Liu Qi mengancam unutk mengakhiri hidupnya sendiri.
Zhuge Liang langsung mencegahnya dan berkata, "Sebenarnya ada jalan."
"Aku harap guru mau mengatakannya padaku," ucap Liu Qi sambil bersujud.
"Kau pernah mendengar cerita mengenai Shen Sheng dan Chong er ? Shen Sheng tetap tinggal dirumah dan dia mati. Kakaknya Chong Er pergi dan hidup dengan aman. Sekarang Huang Zu telah tiada dan Jiang Xia sangat lemah, kenapa kau tidak meminta ayahmu mengirimmu kesana untuk menjaga tempat itu ? Dengan begitu kau akan terhindar dari bahaya."
Liu Qi berterima kasih padanya. Lalu dia memanggil orang2xnya untuk memasang tangga dan dia mengantar Zhuge Liang turun.
Zhuge Liang kembali pada Liu Bei untuk menceritakan kisah ini. Pemuda itu segera bertindak seperti yang telah disarankan padanya, tetapi ayahnya tidak mengijinkannya pergi.
Untuk menyelesaikan masalah ini Liu biao memanggil Liu Bei yang berkata, "Jiang Xia sangat penting dan anakmu adalah orang yang tepat untuk mempertahankan daerah itu. Kau harus membiarkannya pergi. Sebelah tenggara akan dilindungi anakmu dan sebelah timur laut akan menjadi urusanku."
"Aku mendengar cao2x telah melatih pasukan laut dan marinir, dan aku takut bahwa dia akan menyerang kita. Kita harus tetap waspada."
"Aku mengetahui semua hal itu. Kau tidak perlu khawatir." Kata Liu Bei.
Dia segera berpamitan dan pulang kerumah, sementara Liu Qi mendapat perintah membawa 3.000 prajurit dan menjaga Jiang Xia.
Pada saat ini Cao2x menyatukan 3 jabatan tinggi negara dan mengangkat dirinya sendiri sebagai kepala 3 jabatan ini. Dia menunjuk Mao Jie dan Cui Yan menjadi sekertaris negara dan Sima Yi sebagai sekertaris penulis surat. Sima Yi dari Henei adalah cucu dari Sima Juan, Gubernur Ying Chuan. Dia adalah anak dari Sima Fang, Gubernur JingZhao dan adik terkecil dari Sima Lang, Sekertaris jendral kementrian.
Cao2x lalu memanggil para pejabatnya untuk bertemu dan berdiskusi mengenai ekspedisi ke selatan.
Xiahou Dun lalu berkata, "Liu Bei sedang melatih pasukannya di XinYe dan dia adalah sumber masalah. Dia harus dihancurkan terlebih dahulu."
Segera Xiahou Dun diangkat menjadi jendral pelaksana (Ping Jia) dan dibawahnya diberikan 4 jendral- Yu Jin-Li Dian- Xiahou Lan dan Han Hao. Dengan mereka dia membawa 100.000 prajurit menuju Bowang dimana dia dapat mengawasi daerah Xinye.
Xun Yu menentang usul ini dan berkata, "Liu Bei adalah seorang pahlawan terkenal dan dia telah mendapatkan Zhuge Liang sebagai penasehatnya. Kita harus berhati-hati !"
Xiahou Dun berkata, "Liu Bei adalah tikus ! Aku pasti akan membawanya sebagai tawanan."
"Jgn remehkan dia." Kata Xu Shu, "Ingatlah dia telah memiliki Zhuge Liang unutk membantu dia, dia sudah seperti harimau yang mempunyai sayap."
Cao2x berkata, "Siapakah Zhuge Liang ini ?"
"Dia telah mengikuti ajaran Tao dan mengambil nama Naga Tidur. Dia seorang jenius, dewa dan setan digabungkan, seorang terhebat diabad ini. Jangan kau remehkan dia."
"Bagaimana jika dia dibandingkan dengan dirimu ?"
"Tidak dapat dibandingkan. Aku hanyalah Ulat berpedar ditanah dan dia seperti bulan bersinar dilangit." Jawab Xu shu.
"Kau salah." Jawab Xiahou Dun, "Zhuge Liang yang kau sebut ini tidak ada apa2xnya. Siapa yang takut pada dirinya ? Jika aku tidak mendapatkan dia dan tuannya pada pertempuran pertama, akan kuserahkan kepalaku, sebuah hadiah untuk tuan kita, perdana menteri."
"Cepatlah kembali untuk menenangkanku dengan berita kemenangan." Kata Cao2x.
Xiahou Dun lalu langsung segera mempersiapkan pasukannya.
Adanya Zhuge Liang dan perlakuan berlebihan Liu Bei padanya membuat Saudara angkat Liu Bei menjadi tidak senang dan berkata, "Dia sangat muda, walaupun dia pintar dan terdidik. Kakak memperlakukan dia terlalu baik. Kita belom melihat bukti dari kehebatannya."
Liu Bei menjawab,"Kau tidak mengetahui betapa berharganya dia. Aku memiliki dia seperti Ikan yang masuk kedalam air lagi. Aku harap kita tidak akan membicarakan masalah ini lagi."
Mereka pergi, Diam tetapi tidak puas.
Suatu hari seseorang memberikan sebuah topi kepada Liu Bei. Segera Liu Bei memakainya sebagai hiasan. Zhuge Liang datang dan melihat hal itu.
"Apakah kau telah mengubah ambisimu, tuanku. Kau sedang akan mengurusi masalah2x seperti hal ini kah ?" Zhuge Liang berkata.
Liu Bei langsung melepas topi itu dan berkata, "Aku hanya menyenangkan diriku saja dengan barang2x itu."
"Bagaimana kau membandingkan dirimu dengan cao2x ?" Tanya Zhuge Liang.
"Aku lebih lemah."
"Benar. Pasukanmu kurang dari 10.000 dan bagaimanakah peluang 10.000 pasukan melawan 100.000 prajurit. Bagaimana kita dapat melawan mereka ?"
"Aku juga sangat khawatir mengenai hal itu, tetapi aku tidak tahu apa yang harus kulakukan."
"Kau dapat merekrut tentara dan aku akan melatih mereka. Lalu mungkin kita dapat melawan musuh."
Lalu perekrutan dimulai dan 3.000 ribu orang mendaftar. Zhuge Liang melatih mereka secara pribadi.
Segera berita mengenai Xiahou Dun memimpin 100.000 pasukan segera sampai pada mereka.
Ketika mereka mendengar hal itu, Zhang Fei berkata pada Guan Yu, "Kita akan menyuruh Zhuge Liang ini untuk pergi dan berperang."
Segera ada perintah dari Liu Bei untuk memanggil saudara2xnya itu dan meminta nasehat mereka.
"Kenapa tidak mengirim Sang "Air", kakak ?" Jawab Zhang Fei.
"Untuk Cara aku mengandalkan Zhuge Liang, tetapi pelaksanaan aku mempercayai kalian, saudara2xku. Apakah kalian sekarang akan mengecewakan aku ?"
Mereka segera keluar dan Zhuge Liang dipanggil.
"Aku khawatir saudara2xmu tidak akan menuruti perintahku." Kata Zhuge Liang. "Karena itu jika aku dipercaya untuk memenangkan perang ini, kau harus memberikan stempel jabatan dan pedang kekuasaanmu."
Lalu Liu Bei memberikan padanya kedua benda perlambang kekuasaan itu, Zhuge Liang mengumpulkan para jendral dan bawahan untuk menerima perintah.
"Kita akan pergi melihat apakah yang akan dia lakukan." Kata Zhang Fei pada Guan Yu.
Didalam rapat itu Zhuge Liang berkata, "Dikiri Lembah Bowang ada bukit Yu Shan. Di sebelah kanan ada hutan An Lin. Disana kita akan menyiapkan penyergapan. Guan Yu akan pergi ke Yu Shan dengan 1.000 prajurit. Dia harus berada disana sampai musuh lewat. Tetapi ketika melihat signal api diselatan maka itu tandanya dia untuk menyerang. Dia akan membakar kereta persediaan mereka. Zhang Fei akan bersembunyi dibukit dibelakang hutan An Lin dan membawa 1.000 prajurit. Ketika dia melihat tanda api diselatan, dia harus pergi ke depot persediaan di bowang dan membakarnya. Liu Feng dan Guan Ping masing2x membawa 500 prajurit keselatan dan mempersiapkan bahan2x mudah terbakar dan peledak serta memasangnya disepanjang jalan itu. Mereka harus bersiap-siap disana untuk menyalakan api setelah musuh masuk. Musuh akan tiba sore hari dan kedua jendral dapat menyalakan api diwaktu itu. Zhao Yun yang baru kupanggil dari Fan Cheng dipercyaa membawa 1.000 prajurit dan menghadapi mereka. Tetapi dia melawan tidak untuk menang. Dan tuan kita akan memimpin sisa tentara. Aku harap setiap orang mematuhi perintah ini dan jangan ada kesalahan terjadi."
Lalu berkatalah Guan Yu, "Setiap dari kita keluar untuk menemui musuh, tetapi aku tidak mendengar apakah yang akan kau lakukan."
"Aku akan menjaga kota." Kata Zhuge Liang sambil tersenyum.
Zhang Fei langsung tertawa terbahak-bahak, "Kita pergi berperang dalam peperangan besar dan kau hanya duduk diam dirumah dgn nyaman."
"Ini adalah pedang dan ini adalah stempel ! " Jawan Zhuge Liang dgn wajah serius sambil menunjukan kedua barang itu, "Pembangkangan menjalankan perintah dapat dihukum mati !"
Liu Bei berkata, "Apakah kau tidak mengerti bahwa rencana di ruangan kecil dapat membawa kesuksesan sejauh ribuan Li ? Jangan melawan perintah itu saudaraku."
Zhang Fei pergi dengan tersenyum sinis.
Guan Yu berkata padanya, "Mari kita tunggu hasilnya saja. Jika dia gagal, kita dapat mempermalukannya."
Mereka lalu segera pergi. Tidak ada diantara para bawahan dan para jendral yang mengerti mengenai garis besar strategi yang dijalankan, walaupun mereka mematuhi perintah, mereka juga ragu2x dan khawatir.
Zhuge Liang berkata pada Liu Bei, "Kau boleh memimpin pasukanmu keatas bukit dan berkemah sampai musuh tiba esok pagi. Lalu kau harus meinggalkan kemah dan pergi sampai signal api terlihat diselatan. Lalu kau akan maju dan menyerang dengan seluruh kekuatan. Mi Zhu, Mi Fan dan Aku akan menjaga kota."
Di Kota Zhuge Liang menyiapkan perjamuan untuk merayakan kemenangan dan juga mempersiapkan buku untuk mencatat jasa2x.
Liu Bei melihat semua hal ini, tetapi hati dia juga sangat gelisah.
Pasukan Cao2x berjumlah 100.000 prajurit akhirnya mencapai lembah bowang. Lalu 1/2 dari mereka yang merupakan veteran perang diperintahkan untuk bergerak lebih dahulu didepan sebagai pasukan penyerang utama dan sisanya menjaga dibelakang untuk mengawal persediaan. Mereka bergerak dalam dua divisi. Musim saat itu adalah musim gugur dan angin bertiup kencang sekali ketika malam menjelang angin dingin mulai bertiup.
Mereka terus bergerak maju, kemudian mereka melihat awan debu didepan mereka. Xiahou Dun memerintahkan untuk segera menyusun formasi. Dia bertanya pada bawahannya apakah nama tempat ini.
"Didepan itu disebut lembah Bowang dan dibelakang kita disebut sungai Luo," Jawabnya.
Lalu Xiahou Dun maju kedepan untuk melihat2x. meninggalkan Yu Jin dan Li Dian untuk mengatur formasi pasukan.
Lalu Xiahou Dun tertawa dan ketika mereka bertanya mengapa dia begitu senang, dia menjawab, "Xu Shu memuji Zhuge Liang sebegitu tinggi sampai kelangit seperti dia itu bukan manusia saja. Tetapi sekarang aku melihat bagaimana dia menempatkan pasukannya, Dia seperti hanya mengirimkan aku sekumpulan anjing dan biri2x melawan macan dan singa. Aku hanya menyombongkan diri ketika aku berkata akan mendapatkan dia sebagai tawanan, tetapi aku akan benar2x menangkapnya kali ini."
Lalu dia maju dengan kecepatan penuh berserta pasukannya kedepan.
Zhao Yun menghadang dia dan Xiahou Dun memaki-makinya, "Kau pengikut liu bei, hanyalah seperti hantu mengikuti setan !"
Hal ini membuat Zhao Yun marah dan pertempuran dimulai. Hanya sebentar lalu Zhao Yun mundur seperti bahwa dia telah kalah. Xiahou Dun lalu mengejarnya sejauh 5 Li (2,5 Km). Lalu Zhao Yun berbalik dan melawan tetapi hanya untuk sesaat dan segera mundur lagi.
Melihat taktik ini Han Hao salah satu jendral Xiahou Dun langsung berkuda kedepan dan menasehati agar dia berhati-hati, "Aku khawatir ada jebakan menunggu kita didepan."
"Dengan lawan seperti ini, aku tidak perlu takut walaupun ada 10 perangkap sekalipun," Jawab Xiahou Dun yang segera memerintahkan pasukannya mengejar.
Setelah dia sampai ditengah lembah dia mendengar suara ledakan dan munculah liu bei untuk menyerang.
"Inikah perangkapmu !" Kata Xiahou Dun tertawa, "Aku akan sampai ke Xinye sebelum malam ini berakhir."
Xiahou Dun segera memerintahkan seluruh pasukannya maju segera dan musuhnya mundur sementara dia terus maju. Setelah malam tiba, Awan gelap menutupi seluruh langit. Angin kencang bertiup tetapi Xiahou Dun masih memerintahkan agar pasukannya terus mengejar musuh yang mundur.
Kedua jendral dibelakang sampai dicelah sempit dan jalan dipenuih rumput liar.
"Siapa yang meremehkan musuh biasanya kalah." Kata Li Dian dan Yu Jin, "Kita memasuki jalan yg sempit dan gunung2x ini membuat perjalanan makin sulit. Hutan dipinggir kita sangat lebat dan jika musuh menggunakan api maka kita akan kalah."
"Kau benar" Jawab Yu Jin, "Aku akan kedepan dan memperingatkan jendral Xiahou Dun. Mungkin dia akan berhenti. Kau dapat menghentikan mereka yang sedang naik dari bawah."
Yu Jin segera berkuda kedepan dan berteriak, "Hentikan pasukan !"
Xiahou Dun berkata ada masalah apa dia datang mengejar.
Yu Jin berkata, "Jalan disini mengeci dan sulit. Disekitar kita ada hutan lebat. Aku khawatir mereka akan menggunakan api."
Xiahou Dun yang sudah sangat bersemangat itu menolak saran itu dan dia tetap memerintahkan pasukannya untuk maju.
Lalu ada suara2x teriakan dibelakang mereka. Bunyi berisik muncuk dari semak2x disekitar mereak dan tiba2x api menjalar dengan cepat. Api menjalar di seluruh penjuru arah mata angin. Dan diperparah dengan angin yang kencang sekali.
Pasukan Xiahou Dun segera panik dan saling menginjak satu sama lain. Banyak yang tewas. Zhao Yun segera berbalik dan membantai mereka. Xiahou Dun berkuda menembus api dan asap untuk kabur. Zhao Yun berusaha mengejar dia tetapi asap terlalu tebal dan dia tidak dapat melihat dimanakah musuhnya berada. Dia dengan gagah berani melewati kobaran api dan membantai semua prajurit cao2x yang dia lihat.
Sekarang Li Dian melihat bahwa keadaan makin parah, sehingga dia berputar dan memimpin pasukan untuk keluar dari lembah bowang tetapi dicegat oleh pasukan yg dipimpin Guan Yu. Dia segera menerjang pasukan Guan Yu dan berhasil keluar dari kepungan. Guan Yu segera berusaha membantai sisa2x pasukan yang panik itu dan tidak mengejar Li Dian. Yu Jin yang melihat kereta persediaan telah dihancurkan musuh dan tidak ada lagi yang perlu dijaga segera melarikan diri melalui jalan setapak. Kedua jendral yang lain, yang datang untuk menyelamatkan kereta persediaan, bertemu dengan Zhang Fei. Zhang Fei segera melawan mereka berdua sekaligus, Han Hao yang merasa dia kalah kuat dari Zhang Fei segera kabur kedalam hutan tetapi Xiahou Lan berusaha mencari pamannya, Xiahou Dun dan masuk kedalam kobaran api. Zhang Fei mengejarnya tetapi dalam asap yang tebal dia tidak dapat melihat dengan jelas. Akhirnya Dalam kekacauan itu Xiahou Lan terbunuh oleh Zhang Fei, han hao berhasil melarikan diri melewati kepungan tentara Zhang Fei. Keesokan paginya seluruh daerah itu dipenuhi oleh mayat2x terpangang, Bau daging manusia terbakar memenuhi seluruh daerah itu dan darah mengalir bagaikan aliran air sungai dan memerahkan warna tanah disana.
Xiahou Dun berhasil mundur dan membawa sisa pasukannya yang berjumlah kurang dari 20.000 prajurit kembali ke Xu Chang.
Zhuge Liang memerintahkan pasukannya untuk mengambil barang2x yang tertinggal dan ditinggalkan oleh musuh.
Guan Yu dan Zhang Fei yang kembali kerumah mengakui dan berkata, "Zhuge Liang sungguh seorang ahli strategi yang hebat !"
Tidak lama kemudian dia melihat Mi Zhu dan Mi Fang berkuda bersama sekelompok prajurit. Diantara mereka dia melihat Zhuge Liang duduk diatas kereta yang ditarik para prajurit. Guan Yu dan Zhang Fei segera turun dari kudanya dan bersujud pada dia. Kemudian pasukan yang lainpun kembali. Hasil pampasan perang dikumpulkan dan dibagikan kepada para prajurit dan semua kembali ke Xin Ye, dimana penduduk disana telah berbaris menyambut kembalinya pahlawan2x mereka.
"Kami berhutang nyawa pada paman kaisar !" Teriak mereka pada liu bei.
Kata Zhuge Liang, "Xiahou Dun telah dipukul mundur, tetapi cao2x akan datang dengan kekuatan lebih besar."
"Dan apakah yang harus kita lakukan ?" balas Liu Bei.
"Rencanaku telah siap." Kata Zhuge Liang.