Pages

Kamis, 31 Maret 2011

Tentang De javu

 Pernahkah kamu mengalami perasaan pernah melakukan kegiatan yang sama persis sebelumnya? Merasakan sebuah kondisi yang sama persis sebelumnya? Melihat dan mendengar hal yang sama sebelumnya? Hal ini memang terkadang sangat membingungkan karena pada saat itu pula kita tidak mampu mengingat kapan dan dimana pernah melakukan kegiatan tersebut. Hal tersebut seolah-olah ada dalam mimpi namun kenapa bisa benar-benar terjadi. Inilah misteri yang biasa disebut orang dengan Dejavu.
Berdasarkan penelitian, 70% manusia di bumi pernah merasakan déjà vu. Jadi, fenomena psikologis tersebut adalah hal yang sangat wajar dan bukan merupakan suatu kutukan atau karma sebagaimana banyak dipercayai orang. Déjà vu berasal dari bahasa Prancis yang artinya "pernah lihat". Maksudnya, mengalami sesuatu pengalaman yang dirasakan pernah dialami sebelumnya. Di Yunani, fenomena ini disebut dengan paramnesia yang merupakan gabungan kata para artinya adalah "sejajar" dan mnimi artinya "ingatan".

Kenapa déjà vu bisa terjadi?

Pertanyaan yang mundul kemudian adalah mengapa déjà vu bisa terjadi? Jangan dulu berpikiran bahwa ini adalah fenomena alam yang tidak mampu dijelaskan secara ilmiah karena para ilmuan telah menemukan jawaban akan fenomena yang ada dalam alam pikiran manusia tersebut. Déjà vu terjadi karena adanya gelombang yang diantarkan ke dalam otak. Gelombang tersebut tercipta setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia. Gelombang ini lalu diterjemahkan ke dalam bentuk impuls listrik lalu dikirim ke otak dan dibaca. Tapi ada kalanya otak kita memiliki sensitivitas tinggi sehingga gelombang yang dibaca berupa amplitudo dan frekuensi tertentu tergantung dari kualitas otak kita.

Contoh sederhananya suatu waktu kita dalam hati mendendangkan sebuah lagu. Lalu kita menyalakan radio dan di radio sedang dimainkan lagu yang sedang kita pikirkan tadi. Langsung kita berpikir “déjà vu”. Padahal, ini menunjukkan bahwa gelombang radio yang dikirim oleh stasiun pemancar, selain diterima oleh radio kita, juga dibaca oleh otak kita karena sifat otak kita yang super sensitive dalam menerima gelombang listrik itu tadi.Ada lagi teori lain yang menjelaskan bahwa deja vu terjadi ketika sensasi optik yang diterima oleh sebelah mata sampai ke otak (dan dipersepsikan) lebih dulu daripada sensasi yang sama yang diterima oleh sebelah mata yang lain, sehingga menimbulkan perasaan familiar pada sesuatu yang sebenarnya baru pertama kali dilihat. Teori yang dikenal dengan nama “optical pathway delay” ini dipatahkan ketika pada bulan Desember tahun lalu ditemukan bahwa orang butapun bisa mengalami deja vu melalui indra penciuman, pendengaran, dan perabaannya.

Déjà vu dipengaruhi usia

Ada pula yang beranggapan bahwa déjà vu ini adalah sebuah penyakit dalam ingatan sehingga semakin tua umur seseorang maka akan semakin sering pula terjadi déjà vu. Seorang ilmuwan asal Jepang dan juga merupakan seorang neuroscientist MIT , Susumu Tonegawa, melakukan eksperimen terkait fenomena ini pada tikus dengan membandingkan ingatan pribadi (episodik) dengan ingatan baru yang tercatat dalam dentate gyrus. Ia menemukan bahwa tikus yang dentate gyrus-nya tidak berfungsi normal kemudian mengalami kesulitan dalam membedakan dua situasi yang serupa tapi tak sama. Hal ini, tambahnya, dapat menjelaskan mengapa pengalaman akan deja vu meningkat seiring bertambahnya usia atau munculnya penyakit-penyakit degeneratif seperti Alzheimer. Kehilangan atau rusaknya sel-sel pada dentate gyrus akibat kedua hal tersebut membuat kita sulit menentukan apakah sesuatu ‘baru’ atau ‘lama’.

Macam-macam déjà vu

Déjà vu juga terjadi dalam berbagai bentuk ada yang hanya bisa mengingat secara samara-samar, ada yang hanya mengingat lokasi kejadian, dan ada pula yang mengingat hal-hal yang sangat mendetail. Secara garis besar, déjà vu terdiri dari empat jenis yakni:

1. Déjà Vu

Déjà vu jenis ini yang paling banyak terjadi dimana kita pernah merasakan suatu kondisi yang sama sebelumnya dan yakin pernah terjadi di masa yang lampau dan berulang kali. Sering kali pada saat itu individu akan diikuti oleh perasaan takut, rasa familiar yang kuat, dan merasa aneh.

2. Déjà Vécu

Perasaan yang terjadi pada Deja Vecu lebih kuat daripada déjà vu. Deja vecu seseorang akan merasa pernah berada dalam suatu kondisi sebelumnya dengan ingatan yang lebih detail seperti ingat akan suara ataupun bau.

3. Déjà Senti

Déjà Senti adalah fenomena “pernah merasakan” sesuatu. Suatu ketika kamu pernah merasakan sesuatu dan berkata “Oh iya saya ingat!” atau “Oh iya saya tahu!” namun satu atau dua menit kemudian sadar bahwa sebenarnya kamu tidak pernah berbicara apa pun.

4. Jamais Vu

Jamais Vu (tidak pernah melihat/mengalami) adalah kebalikan dari déjà vu. Kalau déjà vu mengingat hal-hal yang sebenarnya belum pernah dilakukan sebelumnya, Jamais Vu lain lagi. Tipe déjà vu semacam ini justru tiba-tiba kehilangan memorinya dalam mengingat sesuatu hal yang pernah terjadi dalam diri. Hal ini bisa terjadi karena kelelahan otak.

5. Déjà Visité

Déjà vu tipe ini lebih menitikberatkan pada ingatan seseorang akan sebuah tempat yang belum pernah ia datangi sebelumnya tapi merasa pernah merasa berada pada lokasi yang sama. Déjà Visité berkaitan dengan tempat atau geografi..

Senin, 21 Maret 2011

Indonesia adalah satu satunya negara yang pernah memiliki tiga negara berdaulat.


Negara indonesia pernah hadir dalam tiga negara berdaulat. Kira kira dimulai pada abad ke 7 dan berakhir hingga sekarang.
Memang tidak mudah untuk menjadi sebuah negara yang berdaulat. Indonesia harus melakukan Perjuangan Diplomasi dan juga melalui jalur perang.
Semangat para pejuang indonesia dalam mewujudkan negara indonesia memang patut diteladani. Sebab tidak mudah membentuk suatu negara yang
berdauat seperti sekarang ini. Perbedaan suku, etnis budaya dan bahasa menjadikan indonesia sulit bersatu. Namun karena adanya keinginan dan
semangat juang yang tinggi dari rakyat indonesia maka dapat lahirlah negara indonesia yang berdaulat seperti sekarang ini.
Perjuangan indonesia dalam bentuk tiga negara yang pernah/ sedang berdaulat, yaitu :
1). Pertama, SRIWIJAYA, dari abad ke 7 (sekitar tahun 670) sampai abad ke 14 (sekitar tahun 1377) berusia sekitar 700 tahun.
2). Kedua , MAJAPAHIT, Dari abad ke 13 (sekitar tahun 1294) sampai abad ke 15 (sekitar tahun 1478) berusia hampir 200 tahun.
3). Ketiga, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang telah berumur lebih dari 60 tahun (dari tahun 1945).

Jumat, 04 Maret 2011

Dasar dasar mendesain LAN


Jika ingin mendesain suatu LAN yang sederhana untuk 1 atau 2 server dan 2 - 12 workstation adalah relatif sangat mudah. Cukup dengan menghubungkan server dan workstation tersebut dengan suatu HUB atau SWITCH, maka anda sudah dapat membuat suatu LAN yang dapat bekerja dengan baik. Namun jika server dan workstation berjumlah banyak dan berada dilantai atau gedung yang berlainan, seperti jaringan untuk kampus (campus network), perencanaan atau desain suatu LAN tidak terlalu mudah.
Banyak faktor yang harus anda perhatikan agar LAN dapat bekerja dengan baik dan dapat mengatasi arus lalu lintas data.
Faktor faktor tersebut adalah :
1. Bagaimana membuat jalur yang dapat berfungsi secara optimal.
2. Bagaimana memberi prioritas pada jaringan tertentu.
3. Pilihan jalur alternatif jika terjadi kemacetan atau kesalahan jaringan.
4. Membuat beban atau bandwith jaringan seimbang.
5. Bagaimana mengamankan jaringan.

Pada dasarnya, perancang jaringan komputer yang baik harus mengikuti beberapa prinsip berikut :
- Perhitungkan bandwith yang dibutuhkan, ini sangat penting agar backbone jaringan dapat mendukung pengiriman data antar segmen dengan menentukan jumlah maksimum workstation didalam satu segmen atau menentukan jenis peralatan atau protokol jaringan yang tepat.
- Pelajari aplikasi yang digunakan oleh pemakai, misalnya pemakaian data base dengan client-server, ketika penggunaan sumber daya yang efektif sangat penting seperti berapa jumlah client yang dapat berhubungan dengan server.
- Perhatikan jalur jalur kritis, jika jalur tersebut terputus, hubungan ke suatu segmen dari jaringan terputus, untuk itu diperlukan jalur alternatif sebagai back up.
- Perhatikan keseimbangan beban pada jaringan (load balance), yang bergantung pada jaringan, jalur ganda dapat digunakan.
- Pergunakan model desain hirarki didalam mendesain suatu jaringan komputer yang kompleks akan dibahas.
- Perhatikan peraturan LAN segmentasi yang ditentukan oleh perusahaan cisco adalah 70% lokal dan 30% lewat router.

Desain model hirarki

 Hierarchical design model adalah suatu model untuk mendesain jaringan komputer yang lebih banyak dipakai oleh para perancang jaringan. Dengan model jaringan desain hirarki ini jaringan dibagi dalam 3 lapisan yang berdiri sendiri sendiri dan punya fungsi tersendiri. Dengan menggunakan model desain hirarki ini, desain jaringan jadi lebih mudah karena perancang jaringan dapat memfokuskan perhatiannya pada suatu lapisan tertentu atau pelacakan kesalahan juga menjadi lebih mudah.

  Ketiga desain odel hirarki ini adalah sebagai berikut :
1). Lapisan inti ( Core )
Lapisan ini merupakan tulang punggung ( back bone ) dari jaringan. Di dalam lapisan ini, data diteruskan secepatnya menggunakan metode dan protokol jaringan yang dipercepat ( high speed ), misalnya Fast Ethernet 100 Mbps, Giga Byte Ethernet, FDDI atau ATM. Untuk toleransi kesalahan digunakan peralatan dan jalur ganda.
 Pada lapisan ini tidak boleh dilakukan penyaringan ( Filter ) paket data karena dapat memperlambat transmisi data tersebut.
2). Lapisan disttribusi ( Distribution )
Pada lapisan ini diadakan pembagian atau pembuatan segmen segmen berdasarkan peraturan yang akan dipakai oleh suatu perusahaan, misalnya jaringan dibagi atas departemen departemen atau workgroup. Pada lapisan ini, penyaringan  paket data akan dilakukan untuk segmentasi berdasarkan collision domain broadcast atau keamanan jaringan. VLAN juga dapat dibuat di lapisan ini untuk menciptakan segmen segmen logika.
3) Lapisan akses ( Access )
Pada lapisan akses ini, komputer pemakai dihubungkan untuk akses jaringan. Pada lapisan ini penyaringan paket data yang lebih spesifik dapat digunakan untuk pencegahan akses ke suatu komputer tertentu.
  Contoh jaringan dengan model hirarki ini seperti gambar dibawah :


 

Blog Archive